King Cokelat dan Tiga Banana Juice Nan Segar di Ngantang

Kecamatan Ngantang merupakan salah satu daerah yang sangat asri dan memiliki kearifan lokal yang tinggi di Kabupaten Malang. Namun demikian, Kecamatan Ngantang juga merupakan daerah yang menerima asupan pertemuan kebudayaan dalam bentuk jajanan modern yang cukup sporadis di Malang Raya. Berdekatan dengan Kota Kediri dan banyaknya tempat wisata di daerah ini menjadi salah satu faktornya. Sebuah kedai sederhana dengan penampilan istimewa bernama King Cokelat dan Tiga Banana Juice menjadi salah satu contoh dari kelahiran budaya modern yang sporadis itu.

Kedai ini menjajakan minuman kekinian dengan konsep buah pisang sebagai menu campuran utama. Dalam hal ini, beberapa campuran minuman yang disediakan adalah cokelat pisang, alpukat pisang, dan melon pisang. Campur-campuran ini tentu saja boleh bebas dipesan atau tidak perlu dicampur dengan memesan minuman sebagai menu original tanpa campuran. Harga minuman ini sendiri dibanderol mulai dari Rp5.000 tergantung ukuran cup yang dipesan.

[Baca Juga: Pajus Surganya Tempat Belanja Murah Mahasiswa Kota Medan]

King Cokelat dan Tiga Banana Juice merupakan kedai yang berada di Desa Ngantru yang sangat dekat dengan Waduk Selorejo. Tak ayal wisatawan pun banyak melewatinya dan menjadikannya sebagai kedai pelepas dahaga yang direkomendasikan. Para pesepeda yang berolahraga di sekitar Ngantang pun memilih untuk nongkrong sehat sembari minum jus di kedai ini. Selain karena rasanya yang enak, panorama jalanan Ngantang yang memadukan modernitas dan alam sangat jelas bisa dinikmati di sini.

Daerah Ngantang memang terkenal sebagai kecamatan yang menerima pembangunan yang cukup signifikan, terutama dalam hal infrastruktur pariwisata. Namun demikian, metode pembangunannya menggabungkan sifat alami alam yang tidak boleh dirusak oleh keberadaan bangunan tersebut. Tak ayal, kearifan lokal yang tercermin dalam bidang arsitektural pun terlihat dengan apik di sini. Sebuah ruang bernama pedesaan yang bertemu modernisasi tanpa merusak keasliannya.

“Waktu saya masih SD, daerah ini kayak jalan raya yang menghubungkan Situbondo dan Banyuwangi, sunyi dan serem. Sekarang, meskipun hutannya masih ada, tapi wisata yang modern juga banyak. Makanannya pun juga udah modern, kayak King Cokelat dan Tiga Banana ini,” ungkap Huda kepada PingPoint pada 6 Januari 2021.