Berita Kawasan
Komunitas Ini Jadikan Huruf sebagai Seni
Inspirasi seni bisa datang dari mana saja. Dari mulai torehan kuas di atas kanvas, ukiran di atas kayu bahkan dari huruf-huruf yang ditulis di atas kertas. Hal ini sebenarnya tercerminkan dari komunitas yang berada di Kota Depok Indonesia. Di mana mereka menggunakan huruf-huruf sebagai objek seninya untuk menciptakan tulisan yang indah dan menarik untuk dilihat.
Bernama Depok Letters, komunitas memandang bahwa setiap huruf dapat dijadikan karya seni. Komunitas ini menggunakan typography atau tipografi sebagai dasar untuk menciptakan berbagai tulisan yang indah. Sekadar informasi, tipografi merupakan seni dan teknik dalam pembuatan bahasa tertulis yang dapat dibaca serta menarik ketika dilihat. Tidak hanya bentuknya, seni ini juga melibatkan pemilihan jenis huruf, jarak antara baris, ukuran huruf dan lain-lain.

Seni inilah yang dimanfaatkan oleh para anak muda di Kota Depok Indonesia untuk mengisi waktu luang mereka. Komunitas Depok Letters yang berdiri pada 2015 ini memiliki dua teknik dalam tipografi yang mereka gunakan yakni lettering dan kaligrafi.
Sebagaimana dilansir dari mediaindonesia.com, lettering merupakan seni dalam menggambar huruf yang dilakukan dengan menggunakan pensil. Tidak hanya asal dalam menorehkan pensilnya, dalam teknik ini, komunitas di Kota Depok Indonesia tersebut awalnya membuat sketsta hurufnya satu per satu. Selain itu ada kaligrafi yang di mana menggunakan brass pen untuk membuat tulisan indah.
Komunitas ini pun kerap mengadakan kopi darat yang diadakan biasanya satu bulan sekali. Mereka memanfaatkannya untuk mendiskusikan berbagai hal dan salah satunya adalah untuk membuat karya seni tipografi secara bersama-sama. “Tiap pertemuan itu ada tema untuk dieksplorasi bersama. Tema tersebut didasarkan pada media yang akan mereka gunakan, seperti tembok, kertas, kayu maupun papan,” ucap Koordinator Depok Letters Rhinaldy Rahardian.
Komunitas ini memanfaatkan area di Jalan Margonda untuk kopi darat dan saling berkoordinasi di antara para anggotanya yang memiliki jumlah lebih dari 20 orang. Tapi sebenarnya pada awal berdiri, komunitas ini sempat mengalami kondisi kegiatan yang vakum namun lambat laut mereka tergerak untuk kembali menyebarluaskan seninya.
“Pada awalnya hanya ada lima orang dan sempat vakum selama tahun 2016 dan kemudian saya dan kawan-kawan kembali tergerak untuk membangun kembali Depok Letters serta menyebarkannya di media sosial pada tahun 2017, hingga sekarang,” ucap Rhinaldy, sebagaimana dilansir dari radardepok.com.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Sistem Kekebalan Penyintas COVID-19 Dapat Terus Meningkat dan Bertahan Lama
23 January 2021, 20:08
Penemuan yang dipublikasikan di Nature ini, memberikan bukti terkuat bahwa sistem kekebalan tubuh dapat "mengingat" virus dan secara luar biasa terus meningkatkan kualitas antibodi.

Pendidikan
Kenali Tipe Belajar Agar Anak Lebih Mudah Belajar di Rumah
23 January 2021, 18:07
Gaya belajar pada dasarnya adalah kunci pengembangan dan kinerja diri. Gaya belajar membantu anak untuk dapat belajar secara efektif dan dapat memaksimalkan belajar.

Berita Kawasan
Kelenteng Tertua di Bekasi Hok Lay Kiong Mulai Bersolek Sambut Imlek
23 January 2021, 15:51
Sejumlah pedagang kebutuhan peribadatan penganut Konghucu pun sudah menggelar aneka hiasan dan kebutuhan untuk perayaan Imlek.

Kesehatan
Bupati Malang Instruksikan Swab Massal untuk ASN
22 January 2021, 18:09
Usai menjalani penetapan Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, Sanusi menuturkan jika kebijakan swab massal ASN semata-mata untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.