Kesehatan
KPSI: Skizofrenia Merupakan Penyakit Kronis dan Mudah Kambuh
Semenjak berdiri, yayasan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia atau KPSI tidak lelah untuk melakukan beragam kegiatan di berbagai wilayah Nusantara untuk membahas mengenai skizofrenia. Salah satu upayanya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan keluarga penderita skizofrenia untuk menghapus stigma mengenai gangguan kesehatan jiwa ini. Di mana mereka mengingatkan bahwa skizofrenia merupakan penyakit yang mudah kambuh walau penderitanya sudah mengonsumsi obat.
Ketua KSPI Bagus Utomo menjelaskan, diperlukan kesiapan untuk keluarga jika baru mengetahui salah satu anggota keluarganya menderita penyakit skizofrenia. Terdapat tigas yang dibutuhkan pada tahap awal ini, yaitu kesiapan secara psikologis, secara medis dengan mendaftarkan ke BPJS untuk pengobatan yang dibutuhkan rutin demi mencegah datangnya episode, dan terakhir adalah dukungan berbagai terapi.

“Tidak usah kaget dan pastikan dia terdaftar dalam sistem BPJS Kesehatan supaya ia bisa mengakses pengobatan yang terjangkau harganya, bisa berobat sepanjang hidupnya di mana saja di seluruh Indonesia. Kemudian fokus pengobatan medik psikiatrik dengan didukung terapi pendukung seperti terapi seni atau ikut kegiatan keagamaan yang wajar,” ujar Bagus Utomo kepada PingPoint.co.id pada acara peluncuran buku Jiwa Sehat, Negara Kuat di Universitas Atma Jaya, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan (13/8/2019).
Namun hal yang lain yang diingatkan oleh Bagus dari segi kesiapan keluarga adalah mengenai karateristik skizofrenia yang penting. Di mana gangguan kesehatan jiwa ini bersifat mudah kambuh walau penderitanya sudah rutin minum obat dan hal ini bisa dipicu aspek lingkungan.
“Kita selalu memberikan edukasi bahwa skizofrenia itu kronis dan kambuhan sehingga jangan kaget jika dia kambuh. Minum obat pun masih bisa kambuh karena walau minum obat tapi ada stresor yang besar pastinya orang sehat saja enggak mampu apalagi orang yang sedang menderita gangguan mental. Tapi dengan berobat rutin mampu menurunkan risikonya,” jelas ketua KSPI itu.
Oleh karena itulah penting untuk orang-orang sekitarnya dan masyarakat membantu mengurangi kemungkinan munculnya stresor. Salah satu langkahnya adalah menghilangkan stigma terhadap penderita skizofrenia yang dapat membuat mereka terkena efek negatif dalam kehidupan sosialnya.
“Paling sulit adalah dukungan psikososialnya. Misalnya dia gara-gara penyakit ini jadi berhenti sekolah atau dikeluarkan dari pekerjaan, mencari pekerjaan untuk orang yang tidak psikozofrenia saja sulit apalagi ketika ia mengalami gangguan mental,” pungkas Bagus Utomo.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Kenali PCOS, Pakar UNAIR: BPA Hingga Obesitas Bisa Jadi Pemicunya
31 January 2023, 16:40
Berdasarkan keterangan Pakar UNAIR, terdapat sejumlah pemicu kaum hawa terkena PCOS dengan di antaranya adalah paparan bahan kimia BPA sampai obesitas.

Pendidikan
Walau Banyak Bisnis Penyewaan Buku Punah, Pitimoss Fun Library Mampu Tetap Eksis
31 January 2023, 12:38
Di tengah hantaman digitalisasi yang membuat akses membaca buku novel serta komik mudah, Pitimoss Fun Library tetap mampu bertahan hingga hampir 20 tahun terakhir.

Bisnis
Wow, Bank Sampah di Kota Tangerang Ini Hasilkan Produk Lilin Aromaterapi
30 January 2023, 15:01
Bank sampah ternyata tak hanya bisa mendapatkan cuan dari pemilahan sampah semata, karena bank sampah satu ini menunjukan bahwa mereka juga mampu membuat produk yang bernilai ekonomi.

Berita Kawasan
Perayaan Imlek 2023 di Taman Banteng, Pj Gubernur DKI Jakarta Dampingi Jokowi
30 January 2023, 12:58
Pada akhir pekan kemarin, Presiden Jokowi terlihat hadir bersama Pj Gubernur DKI Jakarta dalam momen perayaan Imlek Nasional yang digelar di Taman Banteng