Kreatif! Warga Bandung Cari Cuan dengan Olah Sampah Plastik Jadi Produk Kreatif

Sampah plastik menjadi masalah di berbagai wilayah di Tanah Air, mengingat ini merupakan sampah yang sulit proses daur ulangnya sehingga berpotensi menumpuk serta menjadi polusi di sungai hingga laut dan ini juga terjadi di Kota Bandung. Sampah plastik pun dari tahun ke tahun terus meningkat di Kota Kembang. Di tahun 2018 tercatat ada 160 ton sampah plastik atau 10 persen dari total sampah yang dihasilkan per harinya di Kota Kembang. Maju ke tahun 2022 dari total sekitar 1.500 ton sampah yang terkumpul per harinya diperkirakan 50 persennya berasal dari plastik. Melihat kondisi ini, tiga warga Kota Bandung memilih tak berdiam diri dan mencari peluang demi cuan sekaligus membantu lingkungan.

Upaya mencari cuan dari pengolahan sampah plastik ini dilakukan oleh tiga pemuda Kota Kembang bernama Sae, Yahya, serta Regi. Di mana ketiganya membentuk brand bernama Newhun yang berdiri pada 5 Mei 2022 usai mereka melakukan riset mengenai pengolahan sampah plastik sekaligus menjadi produk kreatif apa yang memiliki nilai jual. Dari sinilah produk jam tangan New Hun hadir di pasar.

Lokasi produksi dari Newhun berlokasi di Jalan Sabang No.2A, Cihapit Kota Bandung yang di mana saat ini bukan hanya Sae, Yahya, dan Regi saja yang ada di dalamnya. “Ada Dian yang gabung jadi Manager Operational. Lalu kami juga rekrut satu orang karyawan. Kebetulan ada dua orang yang mau jadi volunteer. Jadi sekarang totalnya kami sudah bertujuh di sini,” ucap Sae, sebagaimana dikutip dari Bandung.go.id (23/4/2022).

Alumni Sastra Arab Universitas Padjadjaran itu melanjutkan, hadirnya Newhun sebenarnya tak terlepas dari pengalaman pribadinya selama ini. Di mana setiap hari ketika pulang ke rumah, ia pasti melewati lokasi TPS yang penuh dengan sampah. Bahkan ini semakin parah ketika ia melakukan kegiatan sosial di Bantar Gerbang dan melihat langsung bagaimana volume sampah yang berdatangan dari Ibu Kota terus bertambah setiap menitnya. Dari sinilah ia mulai tergerak untuk melakukan sesuatu.

[Baca Juga: Paving Block dari Campuran Sampah Plastik Ciptaan Udinus]

Tak hanya ingin mengolah sampah semata, Sae ingin produk yang dihasilkan juga memiliki nilai ekonomis. Dari sinilah ia melakukan riset selama 2,5 tahun terakhir dan menggandeng Yahya yang memiliki pendidikan di bidang manajemen serta Regi dari teknik mesin. Dari sinilah Newhun mulai masuk proses produksi tapi tentu saja prosesnya tak mudah. Karena produksinya diawali dengan pemilahan sampah plastik yang ada tujuh jenisnya dan mereka harus membersihkannya terlebih dahulu dengan proses manual serta pengeringannya dengan mentari. Kemudian dipisahkan antar jenis serta warnanya.

Untuk menghasilkan produk jam dinding, jam tangan, dan jam meja, Newhun mencari plastik yang memiliki tekstur keras agar mudah untuk diprosesnya. Untuk produk jam tangan dan meja, Newhun membutuhkan 150 gram plastik untuk produksinya. Sedangkan untuk jam dinding membutuhkan 500 gram plastik. Kemudian yang paling membutuhkan waktu dan material adalah meja yang berukuran 1x1 meter, karena material yang dibutuhkan adalah 15-25 kg plastik.

Dari sisi omzet sendiri, Newhun disebut cukup mendapatkan cuan yang besar. Karena untuk produk yang dijual di sini dibanderol dari harga Rp35.000-Rp1.500.000 tergantung jenis produk kreatifnya. Di mana penjualannya sendiri dilakukan via online di Instagram dan Whatsapp. Di tahun 2021, Sae mengungkapkan bisnisnya ini berhasil meraup pemasukan hampir Rp100.000.000 dan hingga Juni 2022, Newhun mencatat pemasukannya sudah sampai Rp50.000.000.