ANCOL_KESEHATAN_MASIH SEHATKAH UDARA PANTAI DI JAKARTA_OCI-01.jpg

Kesehatan

Kualitas Udara Pantai di Jakarta

Udara pantai sangat baik untuk kesehatan. Iklim laut sangat bermanfaat bagi organ pernapasan dan kulit, tetapi juga meningkatkan sirkulasi dan memperkuat daya tahan tubuh. Namun, bagaimana kalau yang dimaksud adalah udara pantai di Jakarta? Sudah banyak dokter yang merekomendasikan terapi udara pantai untuk penderita asma dan orang-orang dengan alergi atau masalah kulit. Udara pantai begitu sehat karena lembab serta mengandung partikel air laut yang kaya garam, yodium, dan magnesium. Semua kandungan nutrisi itu tersebar di udara oleh angin dan ombak.

Aerosol laut yang terbawa hingga pantai ini merangsang sistem kekebalan tubuh pada kulit dan organ pernapasan. Menghirup udara pantai secara rutin dengan durasi yang cukup akan menghasilkan pelonggaran lendir di tenggorokan sehingga batuk lebih mudah dan membantu membersihkan saluran pernafasan. Bila seorang anak menunjukkan gejalan asma, biasanya orangtua akan disarankan untuk mengajaknya ke pantai. Udara pantai juga baik untuk penderita asma. Meskipun asma tergolong kategori penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan, terapi udara pantai ini bisa menghilangkan gejalanya.

[Baca Juga : Cara Atasi Bahaya Nyamuk di Pantai Jakarta]

Namun, menghirup udara pantai untuk meredakan asma ternyata tidak sepenuhnya tepat. Kelembapan udara laut memang baik bagi penderita asma dan kesehatan saluran pernafasan umumnya, tapi ada yang menjadi catatan. Ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi agar udara pantai mampu meredakan gangguan asma yang tidak dimiliki pantai di Jakarta. Untuk terapi udara pantai, lokasinya harus minim polusi. Misalnya di Pangandaran. Kalau pantai di Jakarta, kelembabannya baik, tapi di sebelahnya ada pelabuhan Tanjung Priok yang menyebarkan polusi kapal dan kendaraan. Jadi, sebelum mengajak anak ke pantai untuk terapi, pastikan dulu memilih pantai dengan udara dan lingkungan yang bersih.

Polusi di Jakarta

Kualitas udara di Jakarta semakin buruk. Indikatornya sederhana, setiap tahun jumlah kendaraan selalu bertambah sedangkan kualitas bahan bakarnya buruk. Sementara 75 persen polusi di Jakarta disumbang dari transportasi. Kualitas bahan bakar Indonesia masih buruk karena masih menggunakan standar Euro 2. Sedangkan negara-negara tetangga sudah menerapkan standar Euro 4. Negara-negara maju bahkan sudah menaikan standar bahan bakar Euro 6. Itulah mengapa penyakit yang ada di Jakarta akibat pencemaran udara diderita 58 persen warga atau lebih dari separuh warga ibukota.

Padahal, setiap tahunnya kendaraan roda dua di Jakarta selalu bertambah mencapai 12 persen, kendaraan roda empat naik 7-8 persen, semuanya merupakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar Euro 2 dengan partikel yang dihasilkan adalah debu 10 mikron. Debu 10 mikron jika terus-menerus dihirup menyerang saluran pernafasan atas sehingga mengakibatkan flu dan batuk atau virus ISPA. Celakanya, Euro 2 tidak bisa menyaring debu PM 2,5 yang tercampur logam dan menyasar paru-paru dan menyebabkan asma dan pneumonia. Debu-debu tersebut menyebar dengan mudah karena kondisi lalu lintas di Jakarta macet sehingga pembakaran kendaraan tidak sempurna. Pembakaran yang sempurna terjadi jika kendaraan melaju di atas kecepatan 30-110 km/jam. Pemerintah perlu melakukan upaya lebih banyak demi menurunkan tingkat polusi yang akut di Jakarta dengan membangun infrastruktur berupa jalan tol, jembatan layang atau jalan tak sebidang lain. Begitu juga dengan realisasi pemenuhan kuota 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) dari total luas Jakarta.

[Baca Juga : Yang Perlu diketahui dari Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Kemayoran]

Meskipun polusi udara di Jakarta tidak terlalu baik, tapi di ruangan terus pun tidak sehat. Kelembapan udara yang kering seperti di ruangan dengan air conditioner (AC), Udara AC juga tidak ideal bagi penderita asma. Sebab, udara yang kering dapat menjadi pencetus gejala asma. Jadi bagaimana jalan keluar para penderita asma? Ada baiknya pertimbangkan untuk bertempat tinggal di luar Jakarta. Dan jika ingin terapi, jangan lakukan dengan udara pantai di Jakarta.


Read More

Artikel Lainnya

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad.jpg

Hobi dan Hiburan

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad

23 March 2023, 18:17

Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program In i.jpg

Bisnis

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini

21 March 2023, 11:48

Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 202 3.jpg

Hobi dan Hiburan

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023

20 March 2023, 14:47

Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syaria h.jpg

Bisnis

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah

17 March 2023, 10:29

Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.


Comments


Please Login to leave a comment.