Berita Kawasan
Lanjut PSBB, Kota Bogor Juga Siapkan Aturan New Normal
Pemerintah Kota Bogor memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020. PSBB akan disesuaikan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, yakni dengan menerapkan fase normal baru atau new normal.
Dalam lansiran kotabogor.go.id (27/05/2020), Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, penyesuaian ini tidak terlepas dan terintegrasi dari Jakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.
Bima menambahkan, Kota Bogor akan mulai melakukan penyesuaian mulai 27 Mei 2020 dengan memperketat protokol kesehatan. Begitu pun dengan pengawasan di wilayah (RT/RW) untuk arus keluar masuk orang.
Bagi toko nonpangan, pasar serta restoran akan segera beroperasi dengan mewajibkan pengunjung maupun pegawainya menerapkan protokol kesehatan.

“Boleh makan di tempat tapi harus ada pembatasan-pembatasan. Misalnya untuk restoran atau cafe diwajibkan tetap dengan standar protokol kesehatan. Ditambah juga dengan pembatasan atas kapasitas yang ada. Jadi tidak diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas yang penuh, maksimal adalah 50 persen dari kapasitas pengunjung sebelumnya dengan kursi yang disimpan. Tidak disediakan penuh atau tidak sekedar diberi tanda silang,” beber Bima.
Lebih lanjut, Bima menerangkan untuk pasar dan toko-toko nonpangan, seperti toko pakaian, sepatu, bengkel dengan membatasi pengunjung yang datang dan tentunya menerapkan protokol kesehatan. “Ada batasan dalam jumlah pengunjung.
Perwali akan kami revisi dan ditetapkan besok supaya bisa menjadi panduan Satpol PP dan Dishub. Apabila ada pelanggaran-pelanggaran tetap kami akan berlakukan sanksi. Apabila ada toko, resto yang kemudian beroperasi dengan kapasitas penuh dan tidak ada protokol kesehatan, tentu akan ada tindakan-tindakan penerapan sanksi berdasarkan Perwali yang telah direvisi nanti,” jelas Bima.
Selain dunia usaha yang mulai beroperasi, Bima Arya juga memerintahkan Camat dan Lurah berkomunikasi dengan seluruh tokoh-tokoh untuk mengaktivasi masjid. sebagai pusat edukasi dan juga lumbung pangan atau logistik. Tetap ada pembatasan dan tata cara beribadah dengan protokol yang ketat juga.
“Kami berharap, masjid-masjid ini aktif mengambil peran, tidak saja untuk mengedukasi warga melalui DKM, tetapi juga bisa menjadi tempat alternatif untuk pusat logistik, lumbung pangan selain dapur-dapur umum yang kita aktivasi di setiap kelurahan,” katanya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Hindari Obat, Ini Tips Tidur dari Pakar Unair Bagi Penderita Insomnia
29 June 2022, 16:22
Menurut pakar Unair, demi mendapatkan tidur yang berkualitas, penderita insomnia seharusnya berupaya menghindari penggunaan obat tidur.

Pendidikan
Wuling Bakti Pendidikan Jalin Kerja Sama Bersama SMK Negeri 1 Singosari
29 June 2022, 15:00
Wuling terus membuktikan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah kejuruan.

Pendidikan
Ini Organisasi Non-profit di Kota Malang dengan Fokus Pemberdayaan Difabel
29 June 2022, 14:20
Sejak awal berdirinya, Percacita bergerak untuk menghilangkan stigma dari kaum difabel dan menunjukkan kepada publik bahwa mereka juga mampu berkarya.

Bisnis
Ford Foundation Jakarta: Impact Investing Kunci Atasi Ketimpangan
29 June 2022, 10:18
Organisasi filantropi mendorong lebih banyak investor di Tanah Air memilih ranah impact investing yang tak hanya menargetkan profit semata tapi juga turut mendukung mengatasi ketimpangan di Indonesia