Layangan Mbak Risa Buat Bekal Hobi di Area Lapang Parangkusumo

Salah satu cara menikmati suasana berwisata adalah dengan melakukan sebuah hobi. Salah satu hobi para wisatawan masa kini adalah bersepeda di area pegunungan tinggi. Mereka kadang ditemukan datang berombongan mengangkut sepaket sepeda di atas mobil pick up untuk kemudian mereka kayuh di area wisata. Selain itu, ada pula hobi lain yang meningkatkan mood kenangan masa kanak-kanak tahun 90-an yang bisa dilakukan di area wisata. Hobi tersebut adalah menerbangkan layang-layang. Dengan membeli aneka layang-layang di Toko Mbak Risa, kita bisa menjadikannya modal kebahagiaan selama berwisata di area Parangkusumo.

Layang-layang di Toko Mbak Risa memiliki aneka desain dan kebutuhan alat yang disesuaikan dengan desainnya. Umumnya, anak-anak akan membeli layang-layang kertas yang dibanderol dengan harga Rp5.000 per layang-layang. Harga tersebut sudah dengan bonus segulung benang jahit untuk kebutuhan menerbangkan layang-layang kertas. Selain itu, ada pula layang-layang kain dengan desain ikan, naga, burung, dan sebagainya. Untuk perlengkapan layang-layang kain harus dilengkapi dengan senar khusus agar tidak mudah patah.

Toko Mbak Risa juga menyediakan bahan untuk layang-layang, bagi yang bermaksud merakit sendiri sebelum menerbangkannya. Toko Mbak Risa sangat direkomendasikan bagi yang mau menarasikan cerita wisatanya dengan cara yang tak biasa. Cara termudah menerbangkan layang-layang di Parangkusomo, yakni dengan melaju menuju Gunung Bromo sampai bertemu tanah lapang di dekat Puncak Parangkusumo. Puncak ini bisa dilalui semua jenis kendaraan.

Pada musim panas, para penerbang layang-layang bisa sambil beradu dengan para penerbang paralayang. Melihat keduanya saling beradu ketangkasan di atas udara menjadi sebuah hiasan langit yang unik di daerah Parangkusumo. Dengan ikut serta sebagai salah satu penerbang, baik layang-layang atau paralayang, menjadikan nuansa langit musim liburan, terutama di musim panas terlihat sangat estetik.

“Dua tahun lalu, anak saya cuma saya lihati ada yang nerbangin layang-layang. Nah, udah dua tahun ini sebab pandemi dan susah mau ke mana-mana layang-layang jadi hiburannya di kala senggang. Lumayanlah, biar buat mengalihkan perhatiannya dari smartphone dan gim,” ungkap Yudit kepada PingPoint.