Pendidikan
Lewat Vlog, Kecamatan Senen Tingkatkan Kunjungan Pelajar ke Museum
Dari hari ke hari, pelajar Ibu Kota yang pergi ke museum untuk wisata edukatif dirasa semakin menurun. Banyak di antara mereka yang lebih memilih untuk sekadar berkumpul bersama teman-temannya di pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta. Pandangan serupa pun dirasakan pihak Kecamatan Senen. Oleh karena itulah, Kecamatan Senen menggelar program yang dirasa dapat menarik perhatian pelajar untuk berkunjung ke museum yang ada di kawasan Jakarta Pusat.
Program yang baru dicanangkan tersebut memiliki realisasi sebagai lomba Vlog. Langkah menggunakan lomba vlog untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam mengikuti sebuah event memang kerap menjadi pilihan pemerintah hingga beragam institusi. Ini tidak terlepas dari gaya hidup generasi muda yang memang dekat dengan teknologi, khususnya terkait penggunaan media sosial serta ponsel pintar.

Lomba vlog yang tengah direncanakan Kecamatan Senen muncul dari hasil pengamatan Camat Senen Ronny Japriko. Ia memandang, saat ini jumlah pelajar Ibu Kota yang mengunjungi museum berada di kategori jumlah yang termasuk minim. Padahal museum dipandang memiliki unsur edukatif yang baik untuk generasi muda.
“Kita bisa lihat sendiri bahwa minat pelajar mengunjungi museum sangat sedikit. Lebih banyak pelajar itu memilih main ke mal dibadingkan ke museum,” ungkap Camat Senen itu, sebagaimana dikutip dari pusat.jakarta.go.id (9/8/2019). Museum yang dijadikan bahan acuan pengamatan Ronny dan sebagai lokasi untuk lomba vlog adalah Museum Stovia, Husni Thamrin, dan Sumpah Pemuda.
Sekadar informasi, Museum Stovia yang dimaksud adalah Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh No.26, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Nama Stovia yang melekat terhadap museum ini sebenarnya diambil dari bangunan yang menjadi tempat berdirinya Museum Kebangkitan Nasional. Pasalnya, museum ini merupakan komplek bangunan yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat pendidikan dokter pribumi atau School Tot Oplending Van Inlands Astsen (STOVIA).
Ronny menuturkan, rencana digelarnya lomba vlog ke museum ini telah dirapatkan dengan Unit Kerja Perangkat Daerah. Untuk target pesertanya sendiri, pelajar yang bisa mengikuti lomba vlog ini merupakan siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA yang sekolahnya masuk wilayah Kecamatan Senen. Kriteria utama dalam vlog yang diciptakan oleh peserta disebut harus bersifat atraktif, informatif, serta memiliki jumlah likes yang tinggi.
“Jadi pengisi konten vlog harus bisa menyajikan informasi pada tiga museum dalam satu vlog. Batasan durasi mulai dari tiga hingga enam menit,” ucap Ronny. Camat Senen itu menambahkan, pihaknya berharap dengan digelarnya lomba vlog ini, pelajar dapat memiliki perubahan pola pikir terkait mengunjungi museum.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kuliner
Kedai Ini Hadirkan Sajian Kopi Butter di Pasar Kranggan Yogyakarta
05 July 2022, 17:48
Kedai Terang Bintang di Pasar Kranggan Yogyakarta memiliki menu yang bisa dikatakan masih jarang ditemukan di kedai kopi lainnya di Kota Gudeg, yakni kopi butter.

Bisnis
Tak Sampai 1,5 Juta, realme Kembali Hadirkan Smartphone Ramah Kantong
05 July 2022, 13:47
Perusahaan realme terus menggandeng para konsumennya yang menginginkan ponsel pintar dengan harga terjangkau dan kali ini hal itu direalisasikan melalui produk realme C30.

Pendidikan
3 Mahasiswi ITB Ini Berhasil Sabet Juara L’Oreal Brandstorm 2022 'Tech Track'
05 July 2022, 11:44
Para mahasiswi ITB berhasil membanggakan almamaternya usai meraih gelar juara di salah satu kategori kompetisi tingkat global L’Oreal Brandstorm 2022.

Berita Kawasan
Rayakan HUT ke-432, Warga Kota Medan Disajikan Hiburan Hingga Pemecahan Rekor Muri
04 July 2022, 15:35
Pada pekan kemarin warga Kota Medan melihat langsung berbagai rangkaian perayaan HUT ke-432 Kota Melayu Deli yang berisi hiburan, termasuk menyaksikan langsung wali kotanya manggung!