Mahasiswa Unnes Manfaatkan Pelepah Pisang untuk Pembuatan Genteng

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat berperan aktif dan kreatif dalam rangka menciptakan sebuah karya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Dengan ilmu yang mereka miliki, implementasi pada kehidupan nyata sangat diharapkan. Hal inilah yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan membuat sebuah karya penelitian dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ketiga mahasiswa tersebut berhasil memanfaatkan bahan yang tadinya hanya dipandang sebelah mata menjadi produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tim Unnes dalam kegiatan PKM tersebut menghadirkan tiga orang mahasiswa antara lain Elok Ana Nuraini, Leni Sintawati dan Luthfi Hanum Saputri. Mereka semua berasal dari program studi pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Ketiganya berhasil mengolah limbah pertanian yaitu serat pelepah pisang menjadi bahan campuran genteng. Atas bimbingan Muhammad Taufiq, proposal dengan judul ‘Pemanfaatan Limbah Pertanian Serat Pelepah Pisang Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Genteng Elastis Teknik Cetak Tekan’ berhasil lolos pendanaan.

Elok Ana Nuraini selaku Ketua TIM PKM mengatakan bahwa ide proposal tersebut berangkat dari permasalahan di lingkungan sekitar. Fakta bahwa meningkatnya pembangunan fisik beberapa tahun terakhir serta tidak termanfaatkannya limbah pertanian pelepah pisang secara maksimal agaknya membutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut. Meningkatnya pembangunan fisik saat ini cukup beralasan karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan September 2020 (SP2020) terjadi peningkatan sensus penduduk sebanyak 4,1 juta jiwa per tahunnya di Jawa Tengah.

Elok mengatakan dalam rentang waktu sepuluh tahun (2010-2020) saja, terdapat peningkatan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,17% pertahun di Jawa Tengah. Hal ini pastinya akan berdampak pada peningkatan pembangunan. “Informasi tersebut merupakan suatu permasalahan karena akan berpengaruh pada beberapa aspek salah satunya adalah peningkatan dalam pembangunan, Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka tidak akan memungkiri realita peningkatan jumlah pembangunan pun akan terjadi,” terang Elok dalam keterangan tertulis yang diterima Pingpoint.co.id (3/8/2021).

Meningkatnya pembangunan tentu saja berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku dan material pembangunan. Salah satu komponen penting dalam pembanguan sebuah hunian adalah atap yang memerlukan bahan baku berupa genteng. Berangkat dari hal tersebut, tim mulai berfikir untuk memanfaatkan limbah pelepah pisang yang masih belum maksimal pemanfaatannya. Padahal jika dikulik lebih dalam ternyata pelepah pisang ini dapat dijadikan bahan campuran genting. ''Padahal pelepah pisang ini memiliki segudang manfaat, selain dibuat kerajinan dapat dijadikan bahan baku atau campuran produk penguat,'' ungkapnya.

Menurut informasi, serat pelepah pisang mengandung selulosa sebesar 63-64%, hemiselulosa 20%, dan kandungan lignin 5%. Kandungan tersebut membuat pelepah pisang sangat baik sebagai bahan baku atau campuran genteng. Dengan alasan tersebut, tim Unnes merasa perlu memberikan kontribusi dan solusi dalam rangka pemenuhan kebutuhan genteng di masa peningkatan pembangunan seperti saat ini. Perlu diketahui bahwa Tim PKM dari UNNES ini berhasil lolos pendanaan PKM sebesar Rp 8 juta dalam bidang Riset Eksakta, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) . ''Besar harapan kami pula agar bisa lolos sampai pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS),” harap Elok.