Melihat Realita dari Kacamata Cygnuslab Studio

Seniman memang selalu berada dalam kedamaian, meskipun dalam guratannya berisi kegundahan akan nasib realita. Setidaknya, begitulah Cygnuslab Studio di Kota Batu dibentuk. Sebagai sebuah wadah nongkrong estetik bagi para pegiat seni di Kota Batu, Cygnuslab Studio selalu hadir untuk memberikan nuansa baru dari warna realita yang pernah dialami kebanyakan manusia. Sebagaimana penampang ekspresi seseorang bisa menjadi cara untuk bersembunyi dalam kenyataan yang tak terbayangkan, di situlah Cygnuslan mencoba membuka metodenya berkarya. Sebagai wadah kreativitas, Cygnuslab Studio tidak memberi tarif untuk siapa saja yang berkunjung ke ruang kreatif mereka. Hanya saja, setiap pengunjung diminta untuk selalu menyempatkan diri mengunjungi etalase aksesoris dan marchandise buatan artisan Cygnuslab Studio sebelum pulang.

Kreasi Cygnuslab Studio tidak hanya terbatas pada para seniman yang beraktivitas secara tetap di sana. Akan tetapi, siapa saja yang hendak berkarya di sana akan sangat dipersilakan. Secara kekeluargaan seniman yang tidak mampu membeli alat akan dibantu oleh pegiat seni di Cygnuslab Studio dengan kesepakatan hasil penjualan karyanya akan dibagi pula ke Cygnuslab Studio. Tentu saja, kesepakatan ini bersifat konvensi tidak tertulis. Tidak akan ada percakapan bersifat kontrak di Cygnuslab.

Hal ini menjadi sebuah nilai sosial tersendiri. Tanpa disadari kegiatan Cygnuslab pun semakin berkembang. Anak-anak muda di perkampungan setempat pun mulai ikut berkarya. Ada yang menuangkan ide dalam bentuk lukisan. Banyak pula yang membuat karya instalasi yang mana secara kontemporer akan terus berkembang.

Cygnuslab berfokus pada ekspresi tanpa batas. Seseorang boleh melahirkan apa saja dan memberi cerita apa saja pada karyanya. Dengan begitu, lahirlah beragam realita dalam wajah kesenian melalui kegiatan di Cygnuslab Studio.

“Kalau ke sana akan dijamu layaknya bagian dari keluarga dekat mereka. Dari minuman khas tetamuan seperti kopi, teh, dan susu, anak-anak di Cygnuslab juga tidak khawatir menawarkan anggur merah. Jangan khawatir, di sini tidak akan dibiarkan mabuk kecuali memang di luar jam kerja, ya pas jam nongkrong gitu,” terang Michael Evan. Dalam keterangan Michael Evan ini ia juga memberi ilustrasi bagaimana Cygnuslab Studio selalu meminta izin warga setempat apabila mengadakan acara yang kiranya mempersilakan seseorang meminum bir atau sejenisnya. Hal ini menjadi penting sebab tidak semua orang dapat menerima seniman yang hobi meminum minuman keras.