Properti dan Solusi
Membangun Rumah Sehat di Lingkungan Padat Penduduk
Matraman menjadi salah satu lingkungan padat penduduk di Jakarta Timur. Berdasarkan data yang dikutip dari Wikipedia, pada tahun 2010 saja, kecamatan ini sudah memiliki penduduk sebanyak 193.700 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 60.417. Jadi, dapat dibayangkan berapa banyak penduduk dan padatnya kawasan Matraman saat ini.
Kepadatan penduduk ini tentunya berkaitan dengan rumah tinggal yang dibangun di sana. Sebab semakin padat sebuah kawasan permukiman, biasanya semakin minimalis rumah yang dibangun. Ini karena rumah dibangun mengikuti lahan sisa yang tersedia. Di sisi lain, rumah yang seperti itu umumnya tidak memenuhi unsur hunian sehat. Tentu ini jadi masalah, sebab rumah sehat juga akan berkaitan dengan kenyamanan dan kesehatan para penghuni rumah.
[Baca Juga : 5 Keuntungan Punya Rumah di Bogor]
Agar tetap bisa membangun rumah sehat di kawasan padat penduduk seperti Matraman, ada beberapa hal yang mesti pahami dan lakukan. Pertama, Anda harus mengetahui kebutuhan dasar fisik dari rumah sehat itu sendiri. Fisik dari sebuah rumah sehat harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran udara segar dapat terjaga. Dalam hal ini, baiknya ventilasi tetap dan insidentil (buka tutup) memiliki ukuran minimal lima persen dari luas lantai ruangan. Sehingga, jumlah jumlah keduanya menjadi 10 persen dari luas lantai ruangan.
Rumah juga harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising berlebihan. Poin ini bisa jadi atensi karena selain padat penduduk, Matraman juga merupakan kawasan sibuk. Jadi, pastikan hal-hal ini tidak akan menggangu kesehatan. Sementara bagi yang memiliki anak, pastikan rumah memiliki area yang cukup untuk area bermain.
Selain kebutuhan dasar fisik, rumah yang sehat juga harus memenuhi kebutuhan dasar psikologis. Maksudnya, rumah harus terasa aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni. Sebagai contoh, ruang duduk yang dibuat dapat sekaligus dipakai sebagai ruang makan keluarga, di mana anak-anak sambil makan dapat berdialog langsung dengan orang tuanya. Untuk memperindah pemandangan dan memberi rasa nyaman yang lebih, rumah juga perlu diberi tanaman hias yang diatur, ditata, dan dirawat sebaik mungkin.
Hal ketiga yang perlu diketahui dalam membangun rumah sehat adalah pemahaman tentang perlindungan terhadap penyakit. Anda dituntut untuk membangun rumah yang dapat melindungi penghuninya dari kemungkinan penularan penyakit atau zat-zat yang membahayakan kesehatan. Dari segi ini, maka rumah yang sehat adalah rumah yang di dalamnya tersedia air bersih yang cukup dengan sistem perpipaan yang optimal. Rumah juga harus terbebas dari sarang serangga dan tikus, memiliki tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah serta pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan.
Poin terakhir yang perlu dipikirkan dalam membangun rumah sehat di lingkungan padat penduduk adalah melindungi dari kemungkinan kecelakaan. Artinya, rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam hal ini adalah bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin, terhindar dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang terlindung, tidak menyebabkan keracunan gas bagi penghuni, serta terlindung dari kecelakaan lalu lintas.
Dari beberapa poin di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak masalah ukuran bangunan rumah yang didirikan. Terpenting adalah rumah yang bisa menunjang kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Jadi, bukan alasan bahwa tinggal di lingkungan padat penduduk seperti Matraman, Anda harus mengabaikan pendirian rumah yang sehat. Sebab sekali lagi, ini penting untuk kenyamanan dan keshatan para penguin rumah.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Pendidikan
Sebanyak 23.705 Orang Ikuti UTBK di Institut Teknologi Bandung
15 April 2021, 09:00
Pelaksanaan UTBK di ITB terdapat di beberapa lokasi, yakni di Kampus ITB dan di sejumlah sekolah menengah

Berita Kawasan
Kasus Terkonfirmasi COVID-19 Menurun, Masjid Pusdai Bandung Gelar Salat Tarawih Berjamaah
15 April 2021, 08:30
Kota Bandung menunjukan grafik menurun, sehingga beberapa Masjid besar di Kota Bandung sudah diizinkan untuk melakukan salat tarawih berjamaah.

Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia Lakukan Vaksinasi untuk Ribuan Dosen dan Tenaga Kependidikan
15 April 2021, 08:00
Sebanyak 2.000 Dosen dan Tenaga Kependidikan melakukan vaksinasi di Gymnasium UPI pada 5-7 April kemarin. Vaksinasi kali ini mayoritas diperuntukan bagi dosen dan tenaga pendidikan UPI yang berusia di bawah 60 tahun.

Pendidikan
Prof. Dian Ratna Sawitri, Sosok di Balik Prodi Terfavorit UNDIP
14 April 2021, 06:30
Prodi paling Favorit yang banyak diminati calon mahasiswa pada SBMPTN tahun 2021 di Universitas Diponegoro adalah Prodi Psikologi. Prodi ini memiliki peminat mencapai 3.538 orang.