Pendidikan
Membuka Hati Jadi Kunci Dekatkan Diri ke Orang dengan Autisme
Di era modern seperti saat ini masih banyak masyarakat yang memandang negatif orang-orang dengan autisme. Itu dikarenakan minimnya edukasi serta banyaknya anggapan miring di masyarakat tentang gejala tersebut. Dengan pandangan seperti itu, banyak orang yang tidak berani berinteraksi bersama anak dengan autisme.
Padahal orang-orang dengan autisme ini memiliki hak yang sama sebagai manusia pada umumnya. Di balik segala keterbatasannya, mereka juga butuh peran keluarga dan masyarakat untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri serta dapat menjalani hidup yang layak di lingkungannya.
Meski begitu, cara berkomunikasi sering menjadi kendala banyak orang yang mencoba untuk mendekatkan diri kepada orang-orang dengan autisme. Terlebih beberapa anak dengan autisme memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bunyi atau suara yang didengar telinga, sentuhan, pandangan mata dan penciuman. Kondisi ini tentunya menyulitkan sebagian orang untuk menjalin komunikasi dengan mereka.
Salah satu kunci untuk dapat menjalin komunikasi pada anak dengan autisme adalah dengan membuka hati dan selalu berfikir positif. Seperti yang selalu dilakukan oleh praktisi anak dan pendiri Kids Coaching Jakarta & Sydney, Grace Hartono kepada orang-orang dengan autisme yang pernah berkonsultasi dengannya.

“Nah ketika kita mendekati anak (dengan autisme) ini menggunakan mindset yang positif saya berani taruhan pasti dia akan menjadi baik. Karena anak dengan autisme punya sifat sensitivitas yang tinggi. Jadi kalau si anak merasa nggak aman, pasti dia bisa langsung ngamuk. Tapi kalau dia merasa aman, dia bakal baik banget ke kita,” ujar Grace ketika dihubungi PingPoint.co.id (9/4/2020).
Grace mengatakan sebagai manusia pada umumnya, kita juga harus melihat kelebihan yang ada dalam diri anak dengan autisme. Kemudian, coba ikuti cara mereka berkomunikasi. Sebab menurut wanita yang mengantongi sertifikat psikologi dari Monash University ini, untuk bisa berinteraksi dengan efektif, butuh pemahaman satu sama lain.
“Kalau misalnya masih terbatas bicaranya atau komunikasinya, ya udah kita maklumi aja gitu kan. Mau pakai gambar kek, mau pakai bahasa tubuh kek, pilih aja yang sama-sama nyaman,” tambahnya.
Yang terpenting kata Grace adalah rasa kemanusiaan. Sebagai sesama manusia, sudah sewajarnya kita memperlakukan ciptaan Tuhan secara manusiawi. Jadi jika seseorang tidak ingin dicemooh atau disakiti, maka orang itu juga tidak boleh menyakiti orang-orang dengan autisme atau pun mereka yang berkebutuhan khusus. Menurutnya, jika kita yang lebih paham ini mampu menggunakan mindset kemanusiaan, seharusnya autisme ini juga akan merespons aksi kita dengan positif.
.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.