Kesehatan
Mengapa Herd Immunity Tak Mempan Tangani Covid-19?
Mayoritas masyarakat di Jabodetabek, bahkan Indonesia, sekarang tengah melakukan social distancing hingga isolasi diri di tempat tinggal masing-masing. Dengan banyak kantor yang sudah menerapkan work from home dan kegiatan belajar-mengajar sudah dihentikan, masyarakat serta pemerintah berharap hal ini mampu menekan laju penyebaran Virus Corona pemicu penyakit COVID-19. Namun akhir-akhir ini muncul wacara terkait herd immunity untuk melawan virus Corona yang tak lama dibantah mampu menangani penyebaran Virus Corona jenis baru yang dinamakan SARS-CoV-2 ini.

Kabar mengenai herd immunity ini banyak digaungkan media internasional pada pekan lalu, usai pejabat di Eropa mempertimbangkan menerapkan herd immunity. Seperti yang disampaikan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Penasihat Sains Pemerintah Inggris Sir Patric Vallance. Lantas apa itu herd immunity yang saat ini juga banyak beredar di netizen Indonesia?
Pada dasarnya herd immunity atau kekebalan kawanan sebenarnya mengacu kepada situasi sejumlah orang di tengah masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap infeksi penyakit. Di mana hal ini disebut secara efektif mampu menghentikan penyebaran penyakit. Pembentukan herd immunity sendiri bisa dari mana saja. Bisa dari vaksin atau bahkan orang-orang yang telah terinfeksi penyakit berhasil sembuh. Dengan poin terpentingnya adalah mereka imun dari penyakit tersebut, contohnya dari COVID-19.
Sebagaimana dilansir dari aljazeera.com (20/3/2020) munculnya herd community bisa dilihat dari data yang dimiliki John Hopkins University di Amerika Serikat pada pekan lalu. Pasalnya, di data itu disebut terhitung sudah ada lebih dari 86.000 orang yang telah sembuh dari Covid-19 per tanggal 20 Maret 2020.
“Ketika sekitar 70 persen populasi telah terinfeksi dan pulih, kemungkinan terjadinya wabah penyakit menjadi menjadi jauh lebih kecil karena kebanyakan orang bersifat resisten terhadap infeksinya,” ungkap profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Inggris Martin Hibberd.

Namun terdapat pandangan herd immunity ini untuk saat ini disinyalir tak mempan untuk menangani penyebaran Virus Corona penyebab COVID-19. Aspek pertama yang membuat teori ini kurang efektif adalah untuk saat ini kita masih belum mengetahui seberapa menular virus ini dan bagaimana dampaknya mengingat setiap negara memiliki demografi yang berbeda.
Bila mengutip apa yang disampaikan Mark Rutte, ia berasumsi bahwa setiap orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 maka hanya mengalami gejala ringan saja sehingga tidak mengapa bila banyak orang yang terkena COVID-19 dalam rangka memicu herd immunity. Pandangan ini pun dibantah oleh ahli biostatistik dari University of Florida Natalie Dean yang memiliki spesialisasi dalam epidomologi penyakit menular.
“Mereka membuat asumsi besar… generasi muda bisa terkena penyakit ini dan tidak meninggal. Kita tidak cukup memiliki data untuk mendukung asumsi ini. Kita melihat orang berusia 30 tahunan di ICU dan kami tidak tahu apakah orang-orang ini tak akan memiliki masalah pernapasan jangka panjang dan masalah paru-paru (akibat COVID-19),” ujar Dean, sebagaimana dilansir dari businessinsider.sg (20/3/2020). Ia menambahkan, herd immunity untuk Virus Corona saat ini dapat tercapai dengan maksimal jika sudah ada vaksin.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.