Berita Kawasan
Mengintip Masjid Peninggalan Pangeran Jayakarta di Dekat Jatinegara
Jakarta memiliki beragam tempat ibadah yang menjadi saksi bisu perkembangan Ibu Kota dari zaman ke zaman. Salah satunya adalah masjid yang berlokasi tidak jauh dari kawasan Jatinegara yang juga menjadi tempat bersemayamnya jenazah Pangeran Jayakarta (Pangeran Achmad Jakerta). Nama masjid tersebut adalah Masjid Jami Assalafiyah.
Sebagaimana dilansir dari situsbudaya.id, Masjid Jami Assalafiyah yang juga dikenal dengan nama Masjid Pangeran Jayakarta berlokasi di Jalan Jatinegara Kaum No.49, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Masjid ini berjarak sekira 4,8 kilometer dari Pasar Jatinegara.
Karena unsur sejarah serta rohaninya, Masjid Jamis Assalafiyah acap kali dikunjungi oleh para peziarah yang berasal dari DKI Jakarta dan sekitarnya. Bila membahas mengenai sejarah masjid ini maka perlu ditarik benang merah hingga ke abad 17, kala itu Pangeran Jayakarta tengah bertikai dengan pasukan Kolonial Belanda.
Sejarah Masjid Jami Assalafiyah
Kisah pendirian masjid ini berawal pada tahun 1619 ketika terjadinya pertempuan antara pasukan Pangeran Jayakarta dengan tentara Penerintah Hindia Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jaan Pieter Zoon Coen. Saat itu, medan pertempuran kedua pasukan tersebut adalah di kawasan yang saat ini menjadi Mangga Dua.
Sebagaimana dilansir dari Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia, pada pertempuran itu para prajurit Pangeran Jayakarta sempat terkepung dari beberapa arah. Menghindari penangkapan tentara Belanda, Pangeran Jayakarta memutuskan untuk melepaskan jubahnya yang dibuang ke sumur tua. Karena tindakannya itu, Pangeran Jayakarta pun bisa lolos dari kejaran tentara Belanda yang mengira dirinya wafat dengan cara jatuh ke sumur.
“Pangeran Jayakarta lari ke arah timur dan pada saat itu di sini masih hutan belukar. Akhirnya tahun 1619 dia datang ke sini (Jatinegara Kaum). Nah, di sini dia menyusun kekuatan, dia tetap melakukan perang gerilya,” jelas Kepala Pengurus Masjid Jami Assalafiyah, Raden H. Suhendar, sebagaimana dikutip dari poskotanews.com.
Saat berada di Jatinegara Kaum, Pangeran Jayakarta juga mendirikan sebuah masjid pada tahun 1620. Diduga pendirian masjid ini dimanfaatkan oleh Pangeran Jayakarta untuk mengajak para jawara dan ulama dalam berjuang melawan Belanda serta menyebarkan agama Islam di kawasan Sunda Kelapa. Pada 1640, Pangeran Jayakarta pun mengembuskan napas terakhirnya dan jenazahnya dimakamkan di kompleks Masjid Jami Assalafiyah.
Termakan usia, masjid ini juga beberapa kali mengalami renovasi serta pemugaran. Di mana pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1700 oleh Pangeran Sogiri yang merupakan putra dari Sultan Ageng Tirtayasa. Ayah dan anak itu diklaim bergabung dengan Pangeran Jayakarta usai berselisih dengan Sultan Haji Banten yang diangkat menjadi Penguasa Banten oleh pihak Pemerintah Hindia Belanda.
Walau mengalami pemugaran, beberapa benda serta arsitektur di Masjid Jami Assalafiyah masih berusaha terus dipertahankan. Salah satunya adalah empat tiang penyangga yang menghubungkan menara atasnya. Keempat tiang yang sudah berusia ratusan tahun ini terbuat dari material kayu jati asli. “Empat tiang yang ada di depan, itu masih asli dari awal dibangun sampai sekarang,” ucap Kepala Pengurus Masjid Jami Assalafiyah, Raden H. Suhendar kepada poskotanews.com.
Karena unsur rohani serta sejarahnya inilah yang menjadi daya tarik utama orang-orang datang ke sini untuk melakukan wisata religi. Tidak hanya warga sipil, jajaran pejabat pun diklaim pernah melakukan ziarah ke Masjid Jami Assalafiyah, seperti Presiden Joko Widodo dan Sandiaga Uno.
Sebagaimana dilansir dari jakarta.tribunnews.com, mantan Panglima TNI Djoko Santoso pernah datang ke masjid ini dan berziarah ke makam Pangeran Jayakarta. Ia bahkan memberikan prasasti di kompleks masjid tersebut yang berbentuk sebuah batu besar memunggungi dua buah tombak dan perisai yang bertuliskan kata “Jayakarta”.
Jika tertarik untuk datang ke masjid bersejarah yang berada tidak jauh dari Jatinegara ini. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Bila menggunakan umum, Anda bisa naik kereta komuter lalu turun di Stasiun Jatinegara dan melanjutkannya dengan ojek online agar lebih mudah sampai ke Masjid Jami Assalafiyah.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad
23 March 2023, 18:17
Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Bisnis
Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini
21 March 2023, 11:48
Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Hobi dan Hiburan
Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023
20 March 2023, 14:47
Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Bisnis
Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah
17 March 2023, 10:29
Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.