Kesehatan
Menyatukan Keberagaman di Hari Kesadaran Autisme Sedunia
Pada Hari Kesadaran Autisme Sedunia hari ini (2/4/2020), sejumlah data menunjukkan jumlah penyandang autisme di dunia mengalami peningkatan. Menurut World Health Organization (WHO), sebanyak 1 dari 160 anak mengalami Gangguan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD).
Laporan dari The 2020 Community Report on Autism highlights the ADDM Network’s yang dirilis CDC USA menunjukkan bahwa 1 dari 54 anak atau sekitar 1,85 persen anak berusia 8 tahun mengalami ASD tahun 2016. Sementara di Indonesia, dalam laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) disebutkan belum ada data yang pasti terkait jumlah penyandang autisme (2/4/2020).

Kendati demikian, diperkirakan penyandang ASD di Indonesia mencapai 2,4 juta orang dengan pertambahan penyandang baru 500 orang/tahun. Angka itu berdasarkan perhitungan dari Dokter Rudy yang mengacu pada Incidence dan Prevalence ASD dengan data laju pertumbuhan penduduk di Indonesia menurut Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2010 .
Meski jumlah penyandang autisme diprediksi tiap tahunnya mengalami peningkatan, WHO menyebutkan kalau penyandang autisme kerap mendapat stigma dan diskriminasi. Haknya sebagai manusia juga kerap dilanggar. Secara global, mereka juga sulit mendapat akses pelayanan. Dukungan untuk mereka pun tidak memadai.
Padahal, para penyandang autisme atau ASD juga memiliki hak yang sama. Menurut Prasetyo Boogie Tedjowinoto, Human Capital and Development, Life Coach - The Life Matrix, penyandang autisme seharusnya memiliki potensi dasar yang sama dengan masyarakat umumnya sehingga mereka harus dihargai.
“Kebetulan perhatian saya juga lebih kepada potensi dasar manusia yang harus dikembangkan dan ini tidak terbatas pada siapapun. Artinya semua hak untuk mendapatkan hal itu, untuk di respect sebagaimana mereka ada, sesuai potensi mereka sesuai dengan kemampuan mereka,” kata Prasetyo, kepada jurnalis Ping Point (1/4/2020).
Keberagaman
Menurut Prasetyo, keunikan khusus yang dimiliki penyandang autisme adalah bagian dari kodrat manusia yang sejatinya dilahirkan beragam. Hanya saja, terkadang masyarakat melihat hal tersebut menjadi perbedaan.
Menurutnya, keunikan yang dimiliki oleh penyandang autisme merupakan bentuk keberagaman yang diciptakan oleh Tuhan. Oleh karenanya, masyarakat seharusnya melihat keberagaman tersebut sebagai kesatuan, bukan perbedaan.
“Seharusnya keberagaman itu menjadi sebuah hal yang harus kita angkat, respect dan bangga karena begitu besarnya karunia dari tuhan bahwa setiap manusia diciptakan berbeda. Tujuannya adalah untuk melihat keberagaman itu menjadi suatu kesatuan,” jelasnya.
Dengan adanya peringatan Hari Kesadaran Autisme pada tiap 2 April, menurut Prasetyo menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersinergi. Menurutnya, peringatan ini menjadi momentum dimana masyarakat untuk melihat, menimbang dan memilih peran aktif yang bisa mereka lakukan bagi penyandang autisme yang selama ini mendapat kurang perhatian.
“Artinya ada sebuah kesempatan, ada sesuatu yang ditunggu oleh masyarakat terutama dari orang tua keluarga autis dan praktisi keilmuan yang mendukung autis sehingga bisa berarti. Sehingga ada satu momen yang kita bisa touch in our human capacity sebagai manusia, yang punya daya respect dan yang punya perhatian, ” ungkapnya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kecantikan dan Fashion
Bulu Mata Menjulang dengan Maybelline Sky High Waterproof Mascara
02 July 2022, 12:51
Maybelline Sky High Waterproof Mascara ini mengandung ekstrak bambu dan fiber yang dapat membantu memanjangkan dan menebalkan bulu mata.

Hobi dan Hiburan
Hadirkan Full Team, Tiket Konser Pre-sale 1 & 2 Dewa 19 di Candi Prambanan Ludes!
01 July 2022, 15:58
Dengan kehadiran formasi lengkap, empat vokalis dan dua drummer di satu panggung, pemesanan tiket konser 30 Tahun Dewa 19 di Candi Pramabanan jenis pre-sale satu serta dua telah habis dengan tiket harga normal yang saat ini tersedia.

Bisnis
Melalui Flexi Hospital & Surgical, Astra Life Gaungkan Asuransi Kesehatan Cashless
01 July 2022, 14:44
Demi mengikuti tren digitalisasi serta iklim cashless yang bersifat kekinian, Astra Life juga memiliki produk asuransi kesehatan yang bersifat non-tunai.

Berita Kawasan
Setelah Dihancurkan di Masa Penjajahan, Gapura Chinatown di Jakarta Kembali Berdiri
01 July 2022, 10:42
Baru-baru ini gapura Chinatown di kawasan Glodok Jakarta kembali diresmikan usai proyek restorasinya pasca-puluhan tahun yang lalu dihancurkan tentara Jepang.