Kesehatan
Merokok Rentan Kena Virus Corona, Ini Temuannya!
Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat menekan fungsi kekebalan di paru-paru dan memicu peradangan. Pada perokok aktif berisiko tinggi membuat kondisi paru-paru semakin kronis. Para ilmuwan mengatakan bahwa merokok dapat meningkatkan infeksi serius dari Virus Corona baru yang dinamakan SARS-CoV-2 dan mengakibatkan penyakit COVID-19.
Melansir laman scientificamerican (19/03/2020). Pada sebuah studi yang telah diterbitkan daring di Chinese Medical Journal, sebanyak 78 pasien dengan COVID-19, mereka memiliki riwayat merokok yang berisiko 14 persen lebih tinggi terkena pneumonia.

Kepala Pulmonologi Pediatrik di NYU Winthrop Hospital di Long Island Melodi Pirzada menjelaskan, ada sebuah literatur ilmiah yang terpercaya menunjukkan bahwa merokok dapat membuat paru-paru membengkak dan menekan fungsi kekebalan tubuh. Dan hal ini menghambat pembersihan saluran silia.
Silia yang berstruktur mirip rambut kecil ini berfungsi mengeluarkan racun dan lendir dari saluran udara dan membersihkan paru-paru ketika batuk. Pasalnya, saat seseorang terinfeksi pernapasan di paru-paru, sebagian besar orang tidak mengetahui apakah itu influenza atau terinfeksi oleh SARS-CoV-2.
Selama infeksi pernapasan di paru-paru, ada kecenderungan masuknya sel darah putih yang disebut neutrofil, yaitu responden pertama yang mulai membunuh patogen. Lalu diikuti oleh masuknya limfosit yang bertanggung jawab untuk membersihkan infeksi.
"Ada serangkaian peristiwa yang sangat terkoordinasi yang terjadi ketika Anda terinfeksi virus," kata Ray Pickles, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di University of North Carolina di Chapel Hill.
Sementara itu, seorang profesor biologi sel dan fisiologi di Chapel Hill Robert Tarran mengatakan, dengan merokok, produksi lendir lebih banyak dan menghambat pembersihan pada paru-paru. Sel imun dalam tubuh dapat berubah. Dengan begitu, berisiko terinfeksi Virus Corona dan bisa lebih buruk lagi.
Pusat Penelitian dan Pendidikan Pengendalian Tembakau di Universitas California, San Francisco, Stanton Glantz menyarankan, untuk segera berhenti merokok. Berdasarkan yang ia ketahui, khusunya mengenai rokok dan COVID-19 dari orang-orang yang sudah sakit, dari satu penelitian di China sangat mungkin seseorang akan menurunkan risiko terinfeksi Virus Corona karena berhenti merokok.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Lebih Dari 65 Ribu Penggemar Dewa 19 Sukses Semarakkan Konser di JIS
09 February 2023, 11:44
Pada akhir pekan kemarin konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19 sukses menghibur puluhan ribu baladewa dan baladewi yang berkumpul di JIS.

Berita Kawasan
580 Usulan Masyarakat Diajukan di Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024
08 February 2023, 15:59
Dalam Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024, lima kelurahan mengajukan 580 usulan dengan total pagu mencapai lebih dari ratusan miliar rupiah.

Kesehatan
Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat Tajam, Ini Saran Pakar UGM
08 February 2023, 13:57
Dengan data yang belum lama ini dirilis IDAI terkait semakin meningkatnya kasus diabetes terhadap anak, pakar kesehatan UGM memberikan sarannya agar buah hati Anda terhindar dari penyakit ini.

Hobi dan Hiburan
Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar di GJAW
07 February 2023, 14:00
Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 nantinya tak hanya berisikan pameran otomotif tapi juga siap didampingi acara konser seru bertajuk Jakarta Concert Week 2023.