Kesehatan
Minum Jamu Efektif Cegah Corona? Ini Penjelasan Profesor UB Malang
Jamu merupakan suatu jenis minuman tradisional yang memiliki banyak khasiat kesehatan. Dulu, jamu sering ditemukan atau dijajakan mbok-mbok jamu yang menjajakan minuman sehat ini dengan cara bakulnya digendong. Kini, sudah lebih modern dengan menggunakan sepeda maupun motor. Walau begitu, kepopuleran minuman lokal ini tak lekang oleh zaman. Masyarakat masih banyak yang mengonsumsi jamu yang memberikan manfaat kesehatan baginya. Minuman herbal ini pun memliki banyak rasa yang berbeda-beda, ada jamu beras kencur, kunyit asam, sinom, pahitan, dan lain-lain. Dengan jenis rasanya yang berbeda, begitu pun dengan khasiatnya.
Dalam masa Pandemi COVID-19 ini, belakangan jamu lebih banyak diburu orang karena khasiatnya yang mampu meningkatkan imun dan mencegah datangnya virus corona.

Melansir laman malangtimes.com (12/05/2020), Guru Besar Bidang Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya (UB) Prof Drs Sutiman B Sumitro SU DSc menyatakan, jamu memiliki komponen bioaktif yang dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal, sehingga terhindar dari COVID-19.
Sutiman menuturkan, ketika seseorang terkena COVID-19 akut, itu dapat terjadi karena badai inflamasi dalam tubuh yang ditandai dengan produksi radikal bebas dalam tubuh sangat berlebihan dan tidak terkendalikan. "Pada kasus badai inflamasi, produksi radikal bebas terjadi terus menerus dapat sampai tingkat parah karena tidak mengenal kontrol. Hal ini beriringan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh," urainya.
Radikal bebas yang tidak terkendali ini perlu adanya perbaikan manajemen radikal agar sistem imun dapat bekerja secara normal. Untuk memperbaiki manajemen radikal bebas ini, jamu dapat berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pasalnya di dalam bahan-bahan jamu, terdapat peran Low Molecular Weight Anti Oxydant (LMWA). LMWA merupakan komplek senyawa organik mengandung logam transisional, berukuran puluhan nano meter yang memiliki kemampuan sebagai scavenger atau peluruh radikal bebas. LMWA dapat bertindak sebagai peluru radikal tanpa menjadi radikal.
LMWA pada jamu yang memiliki ukuran puluhan nano meter ini dapat dimanfaatkan dalam pengendalian produksi radikal bebas.
Sehingga, dapat menurunkan level radikal bebas ke jenjang fisiologi normal agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja optimal.
"Jamu yang memiliki perspektif holistik dapat didayagunakan untuk penyelesaian masalah kesehatan nasional. Dengan perspektif nano sains, diharapkan dapat dikembangkan teknologi untuk menanggulangi masalah epidemi COVID-19 dengan basis sumberdaya lokal," tukasnya
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Kenali PCOS, Pakar UNAIR: BPA Hingga Obesitas Bisa Jadi Pemicunya
31 January 2023, 16:40
Berdasarkan keterangan Pakar UNAIR, terdapat sejumlah pemicu kaum hawa terkena PCOS dengan di antaranya adalah paparan bahan kimia BPA sampai obesitas.

Pendidikan
Walau Banyak Bisnis Penyewaan Buku Punah, Pitimoss Fun Library Mampu Tetap Eksis
31 January 2023, 12:38
Di tengah hantaman digitalisasi yang membuat akses membaca buku novel serta komik mudah, Pitimoss Fun Library tetap mampu bertahan hingga hampir 20 tahun terakhir.

Bisnis
Wow, Bank Sampah di Kota Tangerang Ini Hasilkan Produk Lilin Aromaterapi
30 January 2023, 15:01
Bank sampah ternyata tak hanya bisa mendapatkan cuan dari pemilahan sampah semata, karena bank sampah satu ini menunjukan bahwa mereka juga mampu membuat produk yang bernilai ekonomi.

Berita Kawasan
Perayaan Imlek 2023 di Taman Banteng, Pj Gubernur DKI Jakarta Dampingi Jokowi
30 January 2023, 12:58
Pada akhir pekan kemarin, Presiden Jokowi terlihat hadir bersama Pj Gubernur DKI Jakarta dalam momen perayaan Imlek Nasional yang digelar di Taman Banteng