Omzet Penjualan Batik Betawi di Setu Babakan Meningkat

Pengrajin batik Betawi telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Setu Babakan. Setelah itu, para penjual batik mulai mendapat peningkatan penjualan dari hasil jualan batiknya di kawasan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Batik Betawi kini mulai menjadi pilihan masyarakat khususnya warga Jakarta. PBB Setu Babakan juga telah menjadi pusat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi sebagaimana dikatakan Kepala Sanggar Batik Betawi UPK Setu Babakan Syabikun Arief pada lansiran beritajakarta.id (20/3/2019).

[Baca Juga: Ada Batik Betawi Kuno Tersimpan di Museum Tekstil]

Syabikun mengatakan, Sanggar Batik Betawi Setu Babakan sudah dibina UPK Setu Babakan sejak tahun 2016 dari Pemprov DKI Jakarta secara langsung sehingga peningkatan kualitas produk dan pemasaran menjadi sangat diperhatikan.

Menurut Syabikun, pihaknya kini bisa mempekerjakan 12 orang pegawai yang memiliki tugas masing-masing seperti membuat pola, membatik, bagian penebalan warna hingga pemasaran.

Sanggar Batik Betawi Setu Babakan memproduksi batik cap dan batik tulis. Syabikun menjelaskan harga untuk batik cap antara Rp137.000 hingga Rp375.000. Sementara batik tulis dijual dengan harga Rp750.000 hingga belasan juta. Perbedaan harga dari batik cap dan batik tulis produksi Sanggar yang dikepalai Syabikun, tergantung pada kualitas kain dan kesulitan pembuatan gambarnya.

[Baca Juga: UMKM Ini Lestarikan Motif Batik Khas Betawi]

Syabikun mengatakan, dengan pembinaan dan pendampingan dalam pemasaran dari UPK Setu Babakan, kini omzet penjualan batik Betawi di sanggarnya bisa mencapai Rp15-23 juta per bulan. Sebelumnya, dikatakan Syabikun, hanya mendapat omzet di bawah Rp10 juta.

[Baca Juga: Melestarikan Tarian Betawi di Setu Babakan]

Syabikun berharap bersama seluruh pegawai di sanggarnya, dengan memproduksi batik Betawi bisa terus melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi.