Cara Unik Berbagai Negara Tangani Virus Corona

Kesehatan

Pandemi COVID-19 di Indonesia Diperkirakan Sampai Awal 2022

Indonesia harus menyiapkan strategi jangka panjang menghadapi pandemi COVID-19 yang diproyeksikan baru akan berakhir hingga awal 2022 dengan jumlah korban bisa mencapai 400.000 jiwa. Selain meningkatkan tes, pelacakan, dan isolasi; jumlah kasus dan korban bisa dikurangi dengan kedisplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Proyeksi tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, bekerjasama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Indonesia (Bappenas) ini disampaikan dalam diskusi di Jakarta pada pekan lalu. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan, proyeksi ini merupakan studi akademik untuk masukan kebijakan.

Tekan COVID-19, Pemkot Surabaya Terus Tegaskan Protokol Kesehatan.jpg

Menurut dia, dalam proyeksi ada ketidakpastian. Namun demikian, studi ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan seperti terkait penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Hasil studi diharapkan bisa meningkatkan kepedulian pemerintah daerah terhadap proyeksi kasus dan kematian akibat COVID-19. Selain itu, diharapkan meningkatkan kesiapan pemda dalam mencegah COVID-19 dan penyediaan layanan kesehatan," kata Subandi seperti diberitakan kompas.id (24/10/2020).

Epidemiolog FKM UI Iwan Ariawan mengatakan, ada tiga skenario yang diproyeksikan berdasarkan model epidemi yang dibuat timnya. Ketiganya yaitu skenario penanganan seperti sekarang, skenario positif atau intervensi lebih ketat, dan skenario negatif alias lebih longgar.

[Baca Juga: Simulasi Vaksinasi COVID-19 di Kota Depok Siap Digelar Pekan Ini]

Dengan skenario pertama, wabah COVID-19 di Indonesia belum akan terkendali sampai akhir 2021. "Wabah ini baru akan terkendali menjelang akhir 2021 atau awal 2022," kata dia.

Menurut skenario ini, puncak wabah baru akan terjadi sekitar trimester pertama pada tahun 2021 dengan penambahan kasus baru lebih dari 40.000. Namun, jika menggunakan skenario kedua, yaitu adanya peningkatan tes, lacak dan isolasi serta cakupan protokol lebih tinggi, penambahan kasus baru saat terjadi puncak menjadi lebih rendah, yaitu sekitar 25.000.

Sedangkan skenario negatif akan ada penambahan kasus baru 60.000 saat puncak wabah. "Jika itu terjadi, layanan kesehatan kita tidak akan bisa menampung pasien, artinya jumlah korban akan lebih besar. Ketiga skenario selesainya sama, tetapi puncaknya lebih rendah kalau intervensi baik," kata dia.

Menengok Pengobatan Pasien COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso

Iwan mengatakan, dengan situasi penanganan seperti sekarang, jumlah korban secara kumulatif bisa mencapai 420.000 jiwa. Sedangkan, skenario positif korban akan berkurang hingga 100.000 jiwa, dan sebaliknya jika skenario negatif yang terjadi akan terjadi penambahan korban secara signifikan.

"Semua skenario menunjukkan, wabah masih lama sehingga kita harus bersiap dalam jangka panjang, sampai 2022. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan intervensi sehingga kasus lebih sedikit sehingga beban layanan kesehatan lebih ringan. Itu berarti risiko kematian lebih kecil," kata dia.

[Baca Juga: Tak Perlu Impor Lagi! BUMN Tanah Air Siap Produksi Obat Terapi COVID-19]

Selain intervensi tes, lacak dan isolasi, upaya lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan. Iwan menambahkan, berdasarkan sejumlah kajian ilmiah, masker kain bisa menurunkan risiko penularan 45 persen dan masker bedah menurunkan 70 persen. Sedangkan menjaga jarak menurunkan penularan 85 persen dan cuci tangan 35 persen. "Kalau ini dilakukan bersama-sama, akan lebih besar dampaknya," kata dia.

Dampak Pergerakan Penduduk

Tim studi dari FKM UI, Muhammad N Farid mengatakan, pergerakan penduduk sangat berpengaruh terhadap penambahan kasus. Dengan menggunakan data mobilitas penduduk Quebic yang disediakan Unicef, diketahui ketika proporsi penduduk di rumah di atas 40 persen, tidak ada peningkatan kasus per hari, bahkan cenderung menurun, yaitu sekitar 500 kasus per hari.

Namun, ketika proporsi penduduk di rumah kurang 40 persen, setiap ada penambahan 1 persen penduduk yang keluar akan ada peningkatan 500 kasus baru. "Jadi besar sekali efek orang yang tetap tinggal di rumah saja," kata dia.

Menerka-nerka Nasib Tradisi Mudik Lebaran Kala Pandemi COVID-19

Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ambang minimal orang yang di rumah perlu lebih tinggi. Ketika proporsi penduduk di rumah saja berada di 55 - 65 persen, tidak ada perbedaan kasus per hari, yaitu sekitar 140 kasus per hari. Ketika proporsi penduduk di rumah saja 50 - 55 persen, setiap penurunan 1 persen penduduk di rumah saja, estimasi kasus meningkat 20 kasus. Ketika proporsi penduduk di rumah saja kurang dari 50 persen, setiap penurunan 1 persen di rumah saja, estimasi kasus meningkat 100 kasus.

[Baca Juga: Libur Panjang di Bandung? Wakil Wali Kota Tekankan Protokol Kesehatan]

"Kelihatan sekali, jika ada peningkatan penduduk di rumah saja, bahkan di DKI Jakarta di Maret mencapai 60 persen, kurva epidemi sudah mendatar. Namun, mulai Juni saat terjadi pelonggaran terjadi peningkatan jumlah kasus harian. Kasus baru menurun setelah ada pengetatan lagi di bulan September," kata dia.

Farid menambahkan, sekalipun saat ini sudah memasuki masa transisi, belum ada lonjakan kasus baru. "Kompensasi orang boleh keluar, protokol kesehatan harus lebih ketat. Dari data yang dikumpulkan tim pemantau di Jakarta ada memang terjadi peningkatan perilaku memaki masker, cuci tangan, dan jaga jarak memang meningkat setelah Oktober," kata dia.


Read More

Artikel Lainnya

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad.jpg

Hobi dan Hiburan

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad

23 March 2023, 18:17

Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program In i.jpg

Bisnis

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini

21 March 2023, 11:48

Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 202 3.jpg

Hobi dan Hiburan

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023

20 March 2023, 14:47

Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syaria h.jpg

Bisnis

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah

17 March 2023, 10:29

Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.


Comments


Please Login to leave a comment.