Kesehatan
Pandemi Influenza 1918 Bukti Social Distancing Tekan Sebaran Virus
Saat ini Pemerintah Indonesia sudah mendorong agar masyarakat di wilayahnya menerapkan pembatasan sosial atau social distancing. Metode ini diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang saat ini jumlah pasien positifnya di Tanah Air semakin bertambah dari hari ke hari.
Walau kebijakan ini membuat sejumlah perusahaan menerapkan bekerja dari rumah atau work from home serta kegiatan belajar-mengajar di sekolah dialihkan secara daring, social distancing disinyalir memang mampu menurunkan penyebaran virus. Buktinya bisa dilihat pada sejarah yang terjadi di Amerika Serikat.

Pada tahun 1918, sejumlah wilayah Amerika Serikat mengalami kondisi penyebaran virus influenza yang saat itu dideskripsikan sebagai Spanish flu atau flu Spanyol. Pandemi yang disebabkan virus H1N1 ini menimpa dunia pada tahun 1918-1919 yang menyebabkan sekitar 50 juta penduduk meninggal dunia. Hal ini dipicu karena absennya vaksin terhadap virus tersebut.
Sesuai namanya, virus ini awalnya menyebar secara masif di Spanyol dan memicu sekitar 80 persen warganya terinfeksi. Kemudian virus ini pun menyebar ke wilayah Eropa serta Asia. Masuknya virus H1N1 ke Amerika Serikat diakibatkan oleh para tentara mereka yang terinfeksi saat Perang Dunia I dan mereka pulang ke Negeri Paman Sam usai perang berakhir.
Salah satu kawasan yang terdampak cukup parah akibat virus H1N1 adalah Philadelphia. Di mana virus ini dipercaya mulai menyebar melalui pangkalan angkatan laut Philadelphia atau Philadelphia Navy Yard. Sebagaimana dilansir dari edition.cnn.com (15/3/2020) hanya dalam kurun waktu beberapa hari, setidaknya ada 600 pelaut yang terinfeksi virus ini.

Tak lama setelah itu, pandemi influenza pun menimpa Philadelphia serta kota tetangganya, yaitu Saint Louis. Dari sinilah konsep social distancing dicoba diberlakukan oleh Kota Saint Louis dengan pemerintah setempat yang memutuskan menutup sekolah, gedung teater, dan bar.
Sedangkan kota Philadelphia justru memilih untuk menggelar parade Liberty Loan Parade yang dipandang diadakan untuk memperlihatkan rasa patriotik mereka. Dengan parade ini yang diperkirakan dihadiri ratusan ribu warga Philadelphia. Kota Saint Louis sendiri membatalkan parade yang mereka telah rencanakan akibat virus tersebut.
Hasilnya pun terlihat beberapa waktu usai parade tersebut. Di mana dalam kurun waktu enam pekan sudah ada 47.000 kasus positif H1N1 dengan 12.000 yang dilaporkan meninggal dunia. Dalam kurun waktu enam bulan, virus ini menyebabkan 16.000 warga Philadelphia kehilangan nyawanya. Lantas bagaimana dengan Kota Saint Louis yang sempat menerapkan konsep social distancing? Diperkirakan korban meninggal akibat pandemi influenza di kota itu tidak melebihi angka 700 jiwa.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Tak Sampai Rp2 Juta! Redmi 10A Resmi Hadir di Indonesia
20 May 2022, 18:40
Xiaomi Indonesia secara resmi meluncurkan produk entry-level mereka yang terbaru dengan kehadiran Redmi 10A.

Bisnis
East Ventures Suntik Pendanaan Awal ke Startup Pendidikan MySkill
20 May 2022, 16:37
Startup yang berfokus meningkatkan skill para pencari kerja di Tanah Air, My Skill, disebut meraih pendanaan awal dari East Ventures.

Bisnis
Sampai 29 Mei 2022, Toys Kingdom Gandaria City Diskon Hingga 90%
20 May 2022, 14:36
Bagi Anda yang berniat membelikan mainan untuk buah hati maka bisa memanfaatkan momen Crazy Sale di Toys Kingdom Mall Gandaria City.

Berita Kawasan
CFD Akan Kembali Digelar di Wilayah Ibu Kota
20 May 2022, 11:34
Pemprov DKI Jakarta mengumumkan akan melakukan uji coba penerapan CFD alias Hari Bebas Kendaraan Bermotor di wilayahnya pada akhir pekan ini.