Pelayanan Bahasa Isyarat di Dapat Dukungan di Kota Tangerang Selatan

Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan dalam menunjang kualitas kemajuan kotanya terus digiatkan, terutama dalam bidang pengembangan pelayanan di ruang publik. Sebagai representatif kota modern penunjang Ibu Kota, Kota Tangerang Selatan berupaya menggandeng berbagai pihak untuk mendukung pengembangan pelayanan di ruang publik yang inklusif bagi seluruh kalangan dan lapisan masyarakat.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah mewujudkan inisiatif Pemkot Tangerang Selatan mendukung pelayanan berbasis bahasa isyarat bagi teman tuli di pusat-pusat ruang publik di Kota Tangerang Selatan. Dukungan dan inisiatif tersebut diungkapkan Pemkot Tangerang Selatan, melalui Wali Kota Benyamin Davnie ketika menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungi Indonesia atau Gerkatin, yang diselenggarakan di Aula Blandongan Puspemkot Kota Tangerang Selatan, Minggu, 17 Oktober 2021, kemarin.

[#R]

Dukungan tersebut muncul sesuai dengan program yang akan diangkat Gerkatin di Kota Tangerang Selatan. Menurutnya, kebijakan inklusif yang pro terhadap kaum disabilitas harus diakomodir di Kota Tangerang Selatan, terbaru yang akan dikembangkan adalah mewujudkan pelayanan berbasis isyarat untuk memudahkan akses komunikasi publik.

“Kami mendukung kesetaraan pelayanan dengan menyiapkan pelayanan dengan bahasa isyarat,” ujar Benyamin pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Dalam mendukung rencana tersebut, Pemkot Tangerang Selatan menggandeng berbagai pihak berbasis lembaga dan organisasi untuk memperlancar sinergi perwujudan program. Pemkot Tangerang Selatan menyadari akan pentingnya masukan-masukan berbasis ide-ide kebijakan dan strategi pengembangan program yang dihasilkan melalui diskusi-diskusi dan musyawarah berbagai pihak tersebut, terutama Gerkatin.

Oleh karenanya, Pemkot Tangerang Selatan berkomitmen memberikan fasilitas penuh terkait penyelenggaraan diskusi-diskusi atau musyawarah yang diadakan Gerkatin. Mengingat untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang bisa disinergiskan bersama.

“Saya berharap dengan adannya musyawarah akan terjadi sinergitas atau komunikasi dengan pemerintah. Saya berharap melalui Muscab, organisasi Gerkatin ini akan terus melebarkan sayap dan semakin sukses juga maju untuk berperan serta secara aktif dalam setiap proses pembangunan di Tangerang Selatan,” lanjutnya.

Sebagai organisasi penyandang disabilitas tuna rungu satu-satunya di Indonesia yang seluruhnya dikelola oleh penyandang disabilitas tuna rungu tersebut, saat ini tersebar di seluruh daerah, salah satunya Kota Tangerang Selatan. Gerkatin sendiri, dalam mewujudkan cita-citanya membutuhkan komitmen penyandang kebijakan, dalam hal ini Pemkot Tangerang Selatan untuk mengaktualisasikan ide-ide yang telah direncanakan melalui produksi berbagai kebijakan yang pro disabilitas.

Setelahnya, dukungan rencana mendorong kebijakan pelayanan disabilitas berbasis bahasa isyarat di pusat-pusat ruang publik yang dikeluarkan Pemkot Tangerang Selatan akan menjadi awal dari berbagai kerja sama yang positif dalam mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang aman, nyaman, dan inklusif yang khas identitas representatif kota-kota modern dan maju lainnya.