Pemkab Klaten Tiadakan Tradisi Padusan dan Pasar Malam Ramadan

Sebagai upaya mengurangi kerumunan massa, untuk tahun ini Pemerintah Kabupaten Klaten masih meniadakan tradisi padusan menjelang ibadah Ramadan. Sementara itu untuk ibadah sholat Tarawih maupun ibadah lainnya dapat dilaksanakan dengan syarat adanya penerapan protokol kesehatan secara ketat disetiap masjid.

Untuk diketahui, Padusan merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk menyucikan diri dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini diwujudkan dalam bentuk berendam atau mandi bersama di sumber mata air atau kolam pemandian. Harapannya, usai melakukan padusan mereka dapat menjalankan ibadah Ramadan dalam kondisi suci lahir dan batin.

[Baca Juga: MUI Kota Bogor Memastikan Pelaksanaan Salat Tarawih Diperbolehkan]

Bupati Klaten Sri Mulyani menegaskan bahwa sampai saat ini aturan resmi mengenai pelaksanaan ibadah Ramadan di wilayah Kabupaten Klaten sedang dalam proses penyelesaian. Pihaknya berjanji, dalam beberapa hari petunjuk teknis itu sudah beredar dimasyarakat.

“ Untuk pelaksanaan tarawih dan tadaruss, masih menunggu koordinasi antara Kemenag dan Sekda. Kita tunggu saja. “ ujar Sri Mulyani kepada wartawan di Klaten Senin (6/4/2021) malam.

Selanjutnya Mulyani mengungkapkan, proses pengedaran ini bisa jadi membutuhkan waktu. Oleh karena jika belum menerima hendaknya masyarakat tetap mempersiapkannya sesuai ketentuan protokol kesehatan yang tahun lalu diberlakukan seperti : jamaah wajib bermasker, membawa sajadah sendiri, cek suhu sebelum masuk masjid, tidak adanya karpet di masjid serta adanya pengaturan shaf jamaah untuk setiap pelaksanaan sholat tarawih maupun ibadah lainnya.

Mengenai kapasitas jamaah masjid, Mulyani berharap setiap masjid membatasi sampai dengan 50 persen saja agar setiap jamaah dapat menerapkan jaga jarak pada saat melaksanakan ibadah di masjid.

[Baca Juga: Pemkot Tangerang Izinkan Salat Tarawih dengan Protokol Kesehatan Ketat]

Mengenai penerapan PPKM, Mulyani menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu surat penegasan mengenai kelanjutan dari pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi . Surat edaran tersebut yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman bagi dirinya dalam membuat kebijakan serta aturan teknis pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan.

Mulyani mengingatkan , meskipun sampai saat ini tren penularan COVID-19 menurun dan angka kesembuhan penderita menunjukkan tren naik namun pihaknya mengingatkan agar ummat Islam yang akan menjalankan ibadah Ramadan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan bagi pelayan public yang sudah menerima vaksin juga diharapkan masih tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti yang sudah biasa dilakukan.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten Sri Nugroho menambahkan selain meniadakan tradisi Padusan, Pemkab Klaten juga meniadakan kegiatan Pasar Malam Ramadan yang biasanya diselenggarakan di sekitaran kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Gelar Sena Klaten dan Monumen Juang 45 Klaten.

“ Selain karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, kami tidak merencanakan kegiatan itu saat pembahasan anggaran karena anggaran masih difokuskan untuk penanganan dampak pandemi COVID-19 “ tandas Nugroho.

Sementara itu, Tim Teknis Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengatakan saat ini sebanyak 10.540 dosis vaksin buatan Sinovac siap digunakan untuk vaksinasi tahap kedua. Vaksinasi ini sama seperti termin sebelumnya. Yakni 10.540 dosis akan diberikan kepada 5.270 orang atau satu orang mendapatkan dua dosis vaksin. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persen diperuntukkan buat lansia, sementara 30 persen akan diberikan untuk ASN yang bekerja untuk pelayanan publik.