Pemkot Bogor Terus Kaji Persiapan Proyek LRT

Pengembangan program moda transportasi di Kota Hujan, khususnya proyek Lintas Rel Terpadu atau LRT, tak bisa dipungkiri menjadi prioritas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Apalagi setelah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, Presiden Joko Widodo ingin LRT segera masuk di wilayah Kota Bogor. Oleh karena itulah hingga kini, Pemkot Bogor terus melakukan persiapan dalam pembangunan LRT.

Persiapan ini ditandai oleh rencana pemerintah pusat yang dikabarkan akan melakukan lelang proyek LRT di bulan September 2019. Di mana lelang ini dilakukan guna melanjutkan proyek pembangunan jalur LRT dari wilayah Cibubur, Jakarta Timur menuju Kota Bogor. Jika berjalan sesuai rencana, maka LRT dapat masuk ke Kota Hujan pada tahun 2020.

“Ke depan Kota Bogor akan berubah, di antaranya akan masuknya LRT ke Bogor yang di mana fase kedua pembangunan mulai dari Cibubur, Cimanggis lalu ke Bogor,” jelas Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim pada Mei 2019, sebagaimana dikutip dari jawapos.com (10/7/2019).

Baru-baru ini, Wali Wali Kota Bogor tersebut menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam proses pembahasan di mana lokasi stasiun pendaratan LRT tersebut. Menurutnya saat ini sudah ada dua opsi utama, yakni di Terminal Baranangsiang yang berada di kecamatan Bogor Timur dan Tanah Baru di Kecamatan Bogor Utara.

[Baca Juga: Kurangi Kemacetan, Jalur Puncak Bogor Diperlebar]

Jika memang stasiun akhir LRT Kota Bogor berada di Terminal Baranangsiang, maka Pemkot Bogor harus mempertimbangkan berbagai aspek. Ini termasuk kondisinya sebelum dan sesudah pembangunan serta hal-hal teknis yang menyangkut trayek transportasi umum yang juga menggunakan terminal tersebut agar tidak terganggu proses pembangunan LRT.

Terkait masalah trayek angkutan umum di Terminal Baranangsiang selama proyek pembangunan LRT Bogor, Dedie memberikan usulan agar tidak ada pemindahan trayek dengan solusi pendistribusian. “Untuk trayek BSD-Ciputat-Jaksel nanti kita pindahkan ke Bubulak sedangkan untuk Cicurug Bogor dan lainnya kita geser ke daerah Ciawi. Sedangkan Kota Bogor saat ini melayani tujuan Bogor-Jakarta, Bogor-Bandung, dan lainnya,” ucapnya.

[Baca Juga: PKL Ditertibkan Agar Warga Bisa Nikmati Hijaunya Jalan Semeru Bogor]

Selain itu, hal yang perlu dipertimbangkan lagi dalam proyek LRT Bogor adalah kesiapan Terminal Baranangsiang untuk menampung ratusan ribu warga Kota Hujan setiap harinya. Pasalnya, Pemkot Bogor memperkirakan sekitar 30 persen warganya akan beralih dari yang biasanya menggunakan kereta commuter line menjadi pengguna LRT. Ini belum ditambah pemilik mobil yang juga akan menggunakan LRT saat berangkat kerja ke Ibu Kota, mengingat Pemerintah Provinsi DKi Jakarta akan menerapkan Electronic Road Pricing di tahun 2020.