Berita Kawasan
Pemkot Jakarta Barat Evaluasi Bank Sampah Tidak Aktif
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat akan melakukan evaluasi terhadap bank sampah di wilayah Jakarta Barat, terutama bank sampah unit yang tidak aktif. Evaluasi ini dilakukan lantaran banyak permasalahan dalam pengelolaan bank sampah.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat Edi Mulyanto mengatakan, bank sampah yang tidak aktif akan dibina kembali dan mencari solusi bersama untuk mengaktifkan kembali bank sampah unit tersebut. “Bank Sampah yang tidak aktif, baik yang ada di lingkungan RW maupun kelurahan, kita bina kembali bersama-sama. Apa saja permasalahannnya,” katannya seperti dikutip dari barat.jakarta.go.id (10/4/2019).
Edi melanjutkan, pihaknya telah menginventarisir berbagai masalah yang menyertai aktivitas pengelolaan bank sampah unit tersebut. Mulai dari tata kelola yang belum baik, minimnya pembinaan, tidak memiliki nasabah, hingga perbedaan harga jenis sampah di bank sampah induk (BSI) dengan lapak atau pengepul sampah.
Untuk harga jenis sampah, diakui Edi, bahwa pelu dilakukan pembinaan secara intensif kepada masyarakat terkait sistem pembayaran elektronik atau e-money. Sistem ini, selain menghindari kemungkinan beredarnya uang palsu, juga aman dan bebas pungutan liar.
Artinya, uang nasbah akan terus terpantau melalui mobile banking. Sistem pembayaran elektronik ini juga mengindari spekulan harga jenis sampah pada pengepul dan lapak. Pasalnya, ada juga lapak atau pengepul yang berani dengan harga tinggi, tapi berhutang. “Pertama dan kedua pembayaran lancar, namun pembayaran ketiga mulai berhutang. Intinya, kami mempermudah pembayaran. Uang yang ditabung di bank sampah tidak akan hilang,” kata Edi.
Melihat permasalahan tersebut, Pemkot Jakarta Barat berencana melakukan evaluasi bank sampah unit, terutama bank sampah yang tidak aktif. Selain mengembalikan aktivitas pengelolaan bank sampah, juga upaya Pemkot Jakarta Barat dalam mengurangi volume sampah.
“Kebijakan strategis daerah (KSD), yakni pengurangan sampah 30 persen pada sumbernya. Pengurangan sampah bisa melalui program bank sampah 5 persen, pengolahan sampah pasar 30 persen, eco office 20 persen, sampah sekolah 2 persen dan sebagainya,” tambah Edi.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Titipku Perkuat Ekosistem Digital di Pasar Modern Paramount
09 February 2023, 14:46
Titipku mengklaim ekosistem digital yang diterapkan perusahaannya di Pasar Modern Paramaount mampu mendorong model bisnis B2B2C, hingga menjadi lahan mengumpulkan pundi-pundi rupiah bagia Jatiper.

Hobi dan Hiburan
Lebih Dari 65 Ribu Penggemar Dewa 19 Sukses Semarakkan Konser di JIS
09 February 2023, 11:44
Pada akhir pekan kemarin konser Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19 sukses menghibur puluhan ribu baladewa dan baladewi yang berkumpul di JIS.

Berita Kawasan
580 Usulan Masyarakat Diajukan di Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024
08 February 2023, 15:59
Dalam Musrenbang Kecamatan Bekasi Selatan untuk RKPD 2024, lima kelurahan mengajukan 580 usulan dengan total pagu mencapai lebih dari ratusan miliar rupiah.

Kesehatan
Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat Tajam, Ini Saran Pakar UGM
08 February 2023, 13:57
Dengan data yang belum lama ini dirilis IDAI terkait semakin meningkatnya kasus diabetes terhadap anak, pakar kesehatan UGM memberikan sarannya agar buah hati Anda terhindar dari penyakit ini.