Pemkot Jogja Sekat Ruas-ruas Jalan dan Padamkan Lampu PJU

Selama PPKM darurat ini, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu taman di kawasan Malioboro mulai pukul 20.00 dipadamkan. Akibatnya suasana beberapa ruas jalan di pusat Kota Yogyakarta, seperti Jalan Margo Utomo, Jalan Solo, Jalan Kusumanegara, hingga Jalan Jenderal Soedirman yang biasanya padat kendaraan setiap malam menjadi amat lengang. Selain itu, sejumlah ruas jalan secara sporadis dilakukan penyekatan dan sejumlah petugas secara aktif melakukan patroli di beberapa wilayah.

Berdasarkan pemantauan di lapangan pada Minggu (4/7/2021) malam, sejak pukul 20.00 WIB, seluruh akses ke Jalan Malioboro ditutup . Bahkan penutupan juga dilakukan mulai ruas Jalan Margo Utomo yang berada di sisi utara Jalan Malioboro. Di ruas jalan ini, sejumlah aparat dan petugas terlihat berjaga-jaga seraya mengalihkan arus lalu lintas ke arah lain. Disisi lain, terlihat beberapa mobil pemadam kebakaran menyiram beberapa ruas jalan dengan cairan desinfeksi. Kemudian beberapa petugas Jogoboro terlihat berkeliling seraya membawa poster berisi imbauan untuk tinggal dirumah saja serta menaati protokol kesehatan.

Di kawasan titik nol, seputaran Alun-Alun Utara sampai dengan Alun-Alun Selatan suasana kota benar-benar sangat lengang. Bahkan pedagang angkringan yang biasanya terlihat di beberapa tepi jalan, serta para wisatawan yang pada hari biasa terlihat memenuhi kawasan Malioboro pada malam hari, untuk sekedar berswafoto pada malam itu sama sekali tak terlihat.

Beberapa petugas terlihat berkeliling kawasan Malioboro seraya membawa poster

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengungkapkan, kebijakan pemadaman lampu penerang, lampu taman serta penyekatan beberapa ruas jalan ini dilakukan sebagai upaya untuk membatasi mobilitas masyarakat pada malam hari. Sebab, sebelumnya masih dijumpai beberapa warga yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk tinggal dirumah.

“Kebijakan ini dilakukan agar masyarakat untuk sementara bersabar tinggal di rumah . Boleh keluar rumah jika memang ada hal-hal yang sangat diperlukan, tapi untuk hal-hal yang tidak urgent, jangan dilakukan dulu. Sebab, keberhasilan PPKM ini membutuhkan peran serta kita semua," ujar Haryadi kepada wartawan di kawasan Malioboro Minggu ( 4/7/2021) malam.

Selanjutnya Haryadi mengatakan, selama ini sejumlah destinasi wisata di Kota Yogyakarta sudah dilakukan penutupan. Selain itu, usaha pertokoan yang tidak menyangkut kebutuhan sehari-hari juga sudah tutup. Karena itu, kebijakan pemadaman kawasan Malioboro merupakan salah bagian dari upaya pengodisian kegiatan PPKM Darurat tersebut

Ditambahkan Haryadi, selain beberapa ruas jalan di dalam kota beberapa ruas jalan lain seperti Jalan Magelang, Jalan Wirobrajan, Jalan Parangtritis serta Jalan Gedongkuning juga dilakukan penyekatan. Selain itu, kantong-kantong parkir yang dikelola serta bus-bus pariwisata pun tak diizinkan untuk masuk ke Kota Yogyakarta.

Mobil Pemadam Kebakaran menyiram ruas-ruas jalan dengan cairan desinfectan

"Selama 17 hari kedepan, lebih baik di rumah saja. Kita semua mencoba memulihkan kondisi, dan menurunkan kasus. Semoga, kesehatan dapat tertangani dan perlahan memulihkan perekonomian juga," tegasnya. .

Berdasarkan data resmi yang dkutip dari website corona.jogjaprov.go.id, pada Senin (5/7/2021) tercatat jumlah kasus terkonfirmasi di DIY sebanyak 65249. Dari jumlah tersebut sebanyak 13.356 orang telah dirawat , 1694 orang meninggal dan 50,199 berhasil sembuh. Jika dilihat dari faktor penambahan kasus, terdapat penambahan 1615 orang yang dirawat, 38 orang meninggal, serta 524 orang mengalami kesembuhan.

Sementara itu, untuk penggunaan Tempat Tidur di RS Rujukan COVID-19, tercatat Tempat Tidur Critical telah terpakai 93 dari ketersediaan 140 buah Tempat tidur, sementara untuk Tempat Tidur Non Critical telah terpakai sebanyak 1.137 dari 1.231 tempat tidur yang tersedia.