Pentingnya Hunian Inklusif Tatkala Pandemi

Setiap orang diajak lebih mengerti masalah dan tantangan dalam mewujudkan rumah layak huni sebagai arti dari hunian inklusif. Hal ini menarik perhatian terutama tatkala pandemi. Karena saat pandemi setiap orang diminta melakukan aktivitas di rumah.

“Kita semua menyadari bahwa selama pandemi, setiap orang diminta tinggal di rumah,” kata Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto Samsudin.

Pandemi ini menjadi tantangan sendiri bagi keluarga-keluarga di Indonesia, yakni rumah tinggal dengan isi penghuni banyak. Ini rentan terhadap penularan penyakit.

Lain lagi ketika setiap diminta rajin cuci tangan karena air bersih ternyata sangat sulit diperoleh.

“Kondisi-kondisi itu semakin menekankan betapa pentingnya keberadaan rumah layak. Khususnya di masa pandemi,” terang dia dalam Indonesia Housing Forum 2021 yang digelar secara daring di Jakarta (14/10/2021).

Dalam pers rilis yang diterima disebutkan Indonesia Housing Forum 2021 ini mengambil tema “Membangun Hunian yang Inklusif untuk Masa Depan yang Lebih Baik”.

Acara ini menaruh perhatian penuh pada ketersediaan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini membutuhkan sinergitas banyak pihak baik dari pemerintah, swasta, dan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya.

Akademisi berperan penting dalam memberikan kajian yang mendalam untuk pengembangan perumahan yang inklusif ini.

Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti (FTSP Usakti) menyebutkan akademisi nantinya tidak hanya sebatas melakukan pengajaran dan penelitian. Tetapi juga berperan aktif terjun memberikan kontribusi kepada masyarakat.

“Tidak hanya aktif berwacana. Tetapi berpraktik menghasilkan karya membangun masyarakat melalui hunian layak untuk membantu mendukung kehidupan perekonomian masyarakat. Tentunya dengan teknologi tepat guna dan inovasi konsep perencanaan yang efisien,” ucapnya.

[Baca Juga: Pandemi Berdampak pada Tren Pencarian Hunian oleh Konsumen]

Sementara KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia sebagai induk dunia usaha dapat berperan dalam memberikan panduan bagi pelaksanaan pengembangan sektor perumahan secara lintas sektoral. Hal ini berkaitan dengan aspek prasarana infrastruktur, fiskal, perpajakan, moneter, transportasi hingga sumber daya manusia.

Saat ini adalah momentum tepat untuk menyuarakan visi baru tentang kawasan dan hunian yag lebih inklusif dan berkelanjutan menurut Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu KADIN Indonesia Budiarsa Sastrawinata.

“Hunian atau perumahan merupakan bagian dari sebuah industri besar properti sehingga permasalahan yang dihadapi menjadi sangat kompleks,” tuturnya.

Dia melanjutkan,"Kami berharap nantinya tercipta kolaborasi erat antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapasitas industri properti dan khususnya sektor hunian.”

[Baca Juga: Pemprov DKI Gandeng Pengembang Swasta untuk Percepat Hunian DP Nol Persen]

Dia menambahkan bahwa pembiayaan perumahan yang terjangkau menjadi isu yang masih harus dicarikan solusi terbaik. Perlu adanya formula khusus untuk memeriksa instrumen pembiayaan dari berbagai pelaku baik di sektor publik maupun swasta untuk mendanai perumahan yang terjangkau.

Indonesia Housing Forum 2021 ini merupakan Kerjasama Habitat for Humanity Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, dan Universitas Trisakti.

Tujuannya untuk mempromosikan inovasi dan menciptakan kolaborasi antar pihak untuk kebijakan peningkatan akses ke perumahan yang aman, layak, dan terjangkau.