Kesehatan
Perbedaan Takut, Cemas, dan Gangguan Kecemasan
Siapa yang tak pernah cemas? Setiap orang tentu pernah mengalaminya, seperti sebelum menghadapi ujian, wawancara kerja, berbicara di depan umum, atau bahkan berangkat ke kantor karena khawatir terlambat. Rasa yang tidak jarang membuat telapak tangan dingin ini mungkin serupa dengan rasa takut, tapi kedua hal itu berbeda. Lalu, bagaimana dengan gangguan kecemasan? Apakah sama dengan cemas? Berikut perbedaan ketiganya.

1) Takut
Seorang psikolog klinis Noam Shpancer, Ph.D. menulis dalam psychology today (18/02/2020) bahwa takut adalah rasa yang dialami seseorang ketika sedang mengalami sesuatu. Seseorang yang sedang memanjat pohon dan merasa khawatir jatuh adalah contoh dari rasa takut.
2) Cemas
Lain halnya dengan takut, cemas justru terjadi ketika seseorang belum mengalami kejadian yang dikhawatirkan. Bila seseorang yang sedang memanjat pohon dan merasa khawatir jatuh adalah contoh dari rasa takut, maka orang yang belum memanjat pohon dan khawatir jatuh ketika memanjatnya adalah contoh dari rasa cemas.
Alasan orang mengalami kecemasan dijelaskan pula oleh Noam. Cemas adalah bentuk adaptasi yang memperingatkan dan melindungi kita dari berbagai ancaman lingkungan. Manusia merasakan cemas karena khawatir apa yang dimilikinya, status, reputasi, atau kemampuannya terancam. Dengan kata lain, manusia khawatir bahwa ia akan mengalami kerugian.
Misalnya orang takut dinilai negatif atau ditolak keberadaannya dalam kelompok. Dengan dinilai negatif dan tidak diterima dalam sebuah kelompok, secara otomatis manusia akan kehilangan dukungan dan kedudukan sosialnya dalam kelompok itu.
3) Gangguan Kecemasan
Ketika merasakan cemas, mungkin sempat terpikir oleh Anda, “Apakah saya mengalami hal yang dinamakan anxiety disorder atau gangguan kecemasan?” Anda tidak perlu khawatir. Mengalami cemas dan mengidap gangguan kecemasan adalah sesuatu yang berbeda. Hal yang membuat kecemasan bertransformasi menjadi gangguan ketika rasa ini mengganggu banyak fungsi kehidupan, terjadi tanpa henti, seperti dijelaskan dalam verywellmind.com (18/02/2020). Selama cemas terasa sementara waktu karena ada situasi jelas yang memicunya, cemas menjadi respon alamiah yang terjadi pada manusia.
Itu dia perbedaan takut, cemas, dan gangguan kecemasan. Mengutip mentalhealth.org.uk (18/02/2020) dalam menghadapi rasa cemas, Pointers dapat memerhatikan kapan mengalami rasa cemas itu dan situasi apa yang menyebabkannya. Melakukan yoga, makan makanan sehat, menghindari meminum alkohol, dan beribadah pun dapat membantu menghadapi rasa cemas.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
COVID-19 Omicron Sub-varian Baru Sentuh Ratusan Kasus, Ini Pandangan Epidemiolog Unair
27 June 2022, 16:46
Saat ini pemerintah mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 jenis Omicron varian BA.4 dan BA.5 telah menginfeksi ratusan orang di Tanah Air dan situasi ini mendorong epidemiolog dari Unair angkat suara.

Berita Kawasan
Yogyakarta Terapkan Aturan Jam Malam Demi Lindungi Generasi Muda
27 June 2022, 14:43
Demi terhindar dari potensi terjadinya kejahatan klitih, Yogyakarta secara resmi memberlakukan kebijakan aturan jam malam.

Berita Kawasan
Komunitas Banksasuci Lakukan Aksi Bersih-Bersih di Alun-Alun Tangerang
27 June 2022, 10:44
Pada akhir pekan lalu, para anggota Banksasuci Foundation memutuskan turun ke lapangan demi mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga Alun-Alun Tangerang dari sampah.

Kecantikan dan Fashion
Rangkaian Radiance Up! dari Y.O.U Beauty Atasi Wajah Kusam Akibat Polusi Udara
25 June 2022, 13:03
SymWhite 377, Vitamin C, dan Ekstrak Licorice membantu menghambat produksi melanin, sedangkan Niacinamide (B3) membantu menghambat transfer melanin di kulit.