Perhatikan Ini Saat Gelar Acara di Ruang Publik Kala Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah merubah cara masyarakat dalam bersosialisasi. Terlebih ketika ingin menggelar sebuah pertunjukan di ruang publik. Kini, baik pentas musik, teater maupun pertandingan olahraga di dalam dan di luar gedung harus menerapkan kebijakan khusus sebagai bagian dari pencegahan COVID-19.

Salah satu hal mendasar yang kita tahu adalah dengan ditiadakannya penonton ketika menggelar suatu acara. Hal tersebut bisa dibilang efektif dalam mencegah penularan penyakit yang belum ditemukan vaksinnya sampai dengan saat ini. Namun dengan tidak adanya penonton, itu artinya tidak ada pemasukan bagi penyelenggara yang telah menggelar acara.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan beberapa ketentuan ketika menggelar suatu acara, seperti menerapkan kebijakan social dan psychical distancing. Dengan memberikan jarak antar penonton tentunya meminimalisir penularan COVID-19.

[Baca Juga: Ini yang dilakukan Korea Selatan untuk Cegah COVID-19 di Kantor]

Selain itu, pelarangan meludah sembarang juga perlu diterapkan. Seperti di Korea Selatan yang telah melarang para pemain bisbol profesional untuk meludah di lapangan ketika sedang bertanding. Sebab seperti yang diketahui, COVID-19 dapat menular via udara lewat percikan droplet.

Sama seperti meludah, menyanyi di depan umum pun juga dapat menjadi salah satu penyebab penularan COVID-19. Bahkan, negara seperti Jerman pun telah melarang warganya bernyanyi di depan umum untuk sementara waktu. Sebab, menurut sebuah penelitian yang kemudian diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Weekly Morbidity and Mortality Weekly Report, ketika seseorang atau sekelompok orang bernyanyi, orang tersebut dapat melepaskan jumlah droplet yang sangat banyak dan berpotensi menularkan penyakit kepada orang di sekitarnya. Jadi pikirkan beberapa kali ketika ingin menggelar sebuah konser di ruang publik ketika pandemi seperti saat ini.

Meski begitu, menurut asisten profesor ilmu penilaian paparan di Sekolah Kesehatan Publik TH Chan di Harvard, Joseph Allen seperti dilansir dari www.theatlantic.com, larangan bernyanyi, meludah serta penerapan social dan psychical distancing masih belum cukup untuk membuat tempat publik lebih aman.

Ada beberapa protokol yang harus dijalankan ketika menggelar sebuah pertunjukan maupun pertandingan di ruang publik. Pertama, kewajiban penggunaan masker baik bagi para pengisi acara dan juga para penonton yang datang.

[Baca Juga: Studi Ungkap Ribuan Droplet Dihasilkan Saat Berbicara]

Kedua, segala sesuatu seperti pembelian dan pemeriksaan tiket maupun pemberian hak izin harus dilakukan secara online tanpa sentuhan secara langsung. Ketiga, panitia acara harus memperhatikan antrean para penonton. Sebab menurutnya, antrean yang penuh sesak merupakan sesuatu yang harus dihindari di masa pandemi ini. Jadi utamakan jaga jarak paling tidak sejauh enam kaki.

Tidak hanya itu, ketika ingin mengobrol, makan atau berolahraga usahakan dilakukan di luar ruangan. Seperti yang ditunjukkan oleh para peneliti Jepang sebelumnya dan survei Hong Kong, bahwa peluang penularan COVID-19 dalam ruang tertutup lebih besar dibanding penularan di dalam ruangan terbuka.