Peringatan Hardiknas 2021, Peserta Kenakan Baju Adat

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini diperingati dengan menggelar upacara peringatan yang diselenggarakan di secara terbatas di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta (2/5/2021). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bertindak sebagai Pembina upacara dengan mengenakan baju adat Rote Nusa Tenggara Timur, seluruh peserta upacara mengenakan baju adat dari berbagai suku.

Berdasarkan informasi resmi dalam akun Twitter Kemdikbud (@Kemdikbud_RI), dalam upacara tersebut turut hadir Mendikbud 1993 – 1998 Wardiman Djojonegoro, Mendikbud 2014 – 2016 sekaligus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Komite Tiga DPD RI Sylviana Murni.

Bertema ‘Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar’, Nadiem Makarim menyampaikan bahwa momentum Hardiknas 2021 digunakan sebagai momen yang tepat untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dan yang harus diperbaiki dalam sistem Pendidikan di Indonesia.

“Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,” ungkap Nadiem seperti dilansir dalam laman kemdikbud.go.id (02/05/21).

[Baca Juga: Hari Peduli Autisme Sedunia, Pendidikan Seksualitas yang Terabaikan]

Dalam pidatonya, Nadiem melanjutkan bahwa terdapat empat upaya perbaikan yang terus dikerjakan bersama seluruh lapisan masyarakat, yakni:

• Perbaikan infrastruktur dan teknologi
• Perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan, serta pemberian otonomi lebih pada satuan Pendidikan
• Perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya
• Perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

Nadiem menyambung bahwa Kemendikbud secara konsisten melakukan transformasi Pendidikan melalui bebagai terobosan. Transformasi dikerjakan agar segala sesuatu yang membuat bangsa ini jalan di tempat dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan. “Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” lanjut Nadiem.

Serta menanggapi krisis pandemi yang tak kunjung usai, Nadiem mengatakan bahwa kondisi ini dapat dijadikan kesempatan untuk mencapai kemajuan. “Kita perlu memahami bahwa pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang kita hadapi. Di depan, masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus kita lalui bersama. Mari kita lalui segala tantangan dengan inovasi dan solusi. Mari kita ciptakan sejarah yang gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Republik Indonesia melalui Mendikbudristek juga memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya pada pegawai yang telah berbakti selama sepuluh, dua puluh, dan tiga puluh tahun.