Kesehatan
Prodia Gunakan Terobosan Baru Sistem Automasi Laboratorium
Salah satu labotarium klinik kenamaan, Prodia (PT Prodia Widyahusada Tbk) melakukan terobosan baru dengan menggunakan sistem Total Labotary Automation (TLA) di laboratorium rujukan nasional atau Prodia National Reference Lab (PNRL) di Prodia Tower, Jakarta Pusat.
Penggunaan sistem automasi laboratorium ini salah satunya bertujuan untuk mempercepat waktu selesai hasil pemeriksaan medical check up atau turn around time (TAT), menurunkan kesalahan dari proses manual dan meningkatkan efesiensi proses melalui penggunaan sistem automasi dan sistem perangkat antara (middleware) yang mutakhir.
Mengutip prodia.co.id (31/1/2019), konsep TLA dikembangkan oleh Dr. Masahide Sasaki pada Kochi Medical School Laboratory di Jepang. Secara garis besar, TLA terdiri dari sistem track atau ban berjalan (conveyer belt) yang bergerak secara kontinu sejak sampel diterima hingga masuk ke alat secara terintegrasi.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty dalam peluncuran TLA di Prodia Tower, Jakarta Pusat menjelaskan, bahwa sistem automasi labotarium ini meningkatkan kualitas proses kerja di laboratium mulai dari proses pra-analitik, analitik, dan paska-analitik.
“Sejalan dengan transformasi Prodia sebagai penyedia layanan kesehatan generasi baru, kami menggunakan sistem automasi ini untuk menggantikan sistem sebelumnya. Sistem automasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mempercepat hasil proses lab,” kata Dewi.
Lab Automasi ini telah dilengkapi dengan dua alat kimia klinik dan lima alat metode imuno-esai dari Abbott Diagnostic. Sistem ini pun dilengkapi dengan sistem pra-analitik yang terdiri atas modul input output sample, dua modul pemutar darah (centrifuge), modul pembuka tabung otomatis (decapper), modul pembagi sampel otomatis (aliquoter) dan modul penutup sisa sample (sealer), juga dilengkapi dengan sistem pendingin untuk sampel yang telah dianalisis dengan kapasitas 15.000 tabung.
Direktur Operasi dan IT Prodia Andri Hidayat menambahkan, sejak tahun 2008 PNRL telah memiliki lab automasi. Namun, lab automasi sebelumnya hanya digunakan untuk sistem automasi di proses analitik saja.
Di tahun 2019 ini, Prodia melakukan penggantian platform dari lab automasi yang sebelumnya ada. Perbedaannya untuk sistem automasi terbaru ini adalah automatisasi tidak hanya dalam proses analitik, tapi juga pada proses pra-analitik dan pasca-analitik, yaitu sejak sampel diputar, dipisahkan, dianalisis hingga penyimpanan sampel.
“Semua dilakukan secara otomatis tanpa intervensi orang, dan juga pemanfaatan middleware untuk autoverifikasi, delta-check, sistem QC dan fitur lain pada 20 instrumen laboratorium lainnya selain tujuh instrumen Abbott systems,” jelas Andri.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Dorong Digitalisasi Daerah, Amartha Hadirkan Desa Digital di Sulawesi Tengah
03 February 2023, 16:35
Demi memastikan tidak adanya ketimpangan digital di daerah pedesaan luar Jawa, Amartha Foundation baru-baru ini meresmikan desa digital di wilayah Sulawesi Tengah.

Bisnis
tiket.com Hadirkan Layanan Pemesanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
03 February 2023, 14:20
Melalui kemitraan dengan PT KCIC, pengguna tiket.com ke depannya bisa memesan tiket untuk layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Berita Kawasan
Kolaborasi Pertamina NRE - Bike to Work Kampanyekan Green Mobility
02 February 2023, 17:41
Peresmian unit tempat parkir sepeda dilakukan oleh Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir, dan Ketua Umum B2W Fahmi Saimima.

Hobi dan Hiburan
Siap Digelar 25 Februari 2023, Ini Semua Line-ups Woke Up Fest 2023
02 February 2023, 15:41
Setelah memberikan teaser siapa saja yang akan tampil, akhirnya pihak penyelenggara mengumumkan siapa saja yang nanti siap menghibur Anda di Woke Up Fest 2023.