Kesehatan
Rapid Tes Massal Corona di Bekasi Batal, Diganti Door to Door
Untuk mendeteksi pasien COVID-19 lebih cepat dan efektif, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau lebih akrab dipanggil Kang Emil berencana untuk melaksanakan tes massal di sejumlah titik, salah satunya di Bekasi. Rencana awal, di Bekasi, akan dilakukan tes massal akan dilakukan pada 25 Maret 2020 yang berlokasi di Stadion Patriot.
Stadion Patriot dipergunakan untuk warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Stadion Patriot dijadwalkan menjadi tempat pertama menggelar tes massal. Namun proses pengetesan ini dinilai akan berpotensi menularkan virus bagi warga yang hadir, sehingga rapid test COVID-19 dibatalkan. Walaupun begitu pemerintah Kota Bekasi akan tetap melakukan pengetesan dengan menggunakan opsi alternatif, yaitu menggelar tes dari rumah ke rumah atau door to door.

Melansir dari CNNIndonesia.com (24/3/2020), menurut Juru Bicara Pemerintah Kota Bekasi Victor Yudistira acara rapid tes massal besok sudah dibatalkan dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadi penularan dari orang ke orang dalam kerumunan saat dilakukannya tes massal tersebut.
Pola dan sistemnya pun sedikit berubah, di mana petugas survei akan mendatangi warga yang sudah masuk kriteria yang sesuai dengan arahan Gubernur. Pemerintah Kota Bekasi akan melibatkan 100 petugas yang nantnya akan mendatangi 1.200 orang yang sudah ditetapkan. Mengutip dari pojoksatu.com, Stadion Patriot Chandrabhaga tetap dipergunakan untuk mengumpulkan sampel dan melanjutkan proses pemeriksaan lebih lanjut.
Masyarakat yang akan di tes pun dikelompokkan per kategori. Namun, hingga kini masih belum ada mekanisme jelas mengenai pengetesan COVID-19 yang disebabkan Virus Corona jenis baru yakni SARS-CoV-2. Victor mengaku, pihaknya masih harus membahas lebih lanjut dengan dinas kesehatan Pemkot Bekasi.
Menurut Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, kesiapan untuk melakukan rapid test masih sangat minim sehingga diperlikan evaluasi. Apalagi kesiapan alat serta metode yang digunakan belum siap. Lewat Instagram pribadinya, Tri menyebutkan, sedang dikaji bagaimana proses bisa berjalan efektif dan juga tidak terjadi perkumpulan massa sembari menunggu kesiapan alat.
Untuk kategori rapid test sendiri tak sembarangan, selain orang yang masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan), 50 orang terdekat yang memiliki riwayat interaksi juga akan diperiksa. Selain itu tenaga medis dan seseorang yang memiliki profesi yang sering berinteraksi dengan masyarakat juga akan diperiksa.
Untuk warga yang merasa masuk dalam kategori tersebut dan memiliki gejala bisa melaporkan diri ke Puskesmas terdekat agar diberi rujukan untuk melakukan rapid test.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar di GJAW
07 February 2023, 14:00
Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 nantinya tak hanya berisikan pameran otomotif tapi juga siap didampingi acara konser seru bertajuk Jakarta Concert Week 2023.

Pendidikan
Sukses Raih Penghargaan Acer Smart School Awards 2022, Ini 12 Pemenangnya
07 February 2023, 11:00
Melalui Acer Smart School Awards 2022, Acer beri penghargaan kepada belasan sekolah dan para guru kreatif yang dipandang mendorong transformasi pendidikan Indonesia.

Pendidikan
Ini Komunitas Unpad Peduli Anabul Penghuni Area Kampus
06 February 2023, 14:53
Bergabung dalam UnpadSF, sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran mengisi sela-sela waktunya untuk membantu serta melindungi anabul yang tinggal di sekitaran kampus Unpad.

Bisnis
CFD Kota Medan Bawa Berkah Bagi Pengusaha UMKM
06 February 2023, 12:51
Selain untuk berolahraga, CFD Kota Medan juga menjadi momen berkumpul bersama keluarga serta teman dan ini menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha UMKM Kota Melayu Deli.