Ratusan Seniman Ikuti Seleksi Pelatih Seni Ruang Publik di Jakarta Utara

Ratusan seniman berkumpul di Balai Latihan Kerja (BLK) Jakarta Utara pada Februari 2020. Mereka berkumpul untuk mengikuti seleksi ujian praktik sebagai pelatih seni ruang publik yang diadakan Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Utara (Jakut).

"Uji praktik menjadi kunci utama dari seleksi ini, karena tujuannya untuk menjaring pelatih seni yang berkualitas," kata Kepala Sudin Kebudayaan Asiantoro.

[Baca Juga: RPTRA di Jakarta Selatan Ini Jadi Lokasi Mancing Ikan Warga]

Lewat seleksi yang digelar sampai Rabu 5 Februari 2020 itu, rencananya akan terpilih sebanyak 74 seniman yang nantinya akan bertugas untuk melatih sembilan jenis disiplin ilmu seni. Kesembilan jenis seni tersebut, yaitu tari, musik vokal, musik hadroh, musik marawis, musik qasidah, seni rupa melukis), seni rupa (membatik), seni silat budaya dan seni teater.

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Sudin Kebudayaan Jakut, ada sebanyak 55 peserta yang merupakan pelatih seni tari. Kemudian 25 pelatih seni rupa, sebanyak tujuh orang pelatih musik vokal, enam orang pelatih musik hadroh, lima orang pelatih musik marawis, tiga orang pelatih musik qasidah, tujuh orang pelatih seni membatik, dua orang silat budaya, dan satu orang pelatih teater.

“Peserta seleksi berasal dari hasil pendaftaran. Ada yang perorangan dan ada yang dari sanggar seni,” ucap Asiantoro.

Nantinya para peserta seleksi yang terpilih akan mulai bertugas pada awal Maret 2020 mendatang. Mereka akan ditugaskan untuk memberikan ilmu seni kepada masyarakat secara gratis di ruang publik seperti Taman Maju Bersama (TMB) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di sekitar wilayah Jakarta Utara.

Tidak seperti sebelumnya yang hanya diberikan masa tugas selama 3 bulan, tahun ini Sudin Kebudayaan Jakarta Utara menambah masa tigas para pelatih seni ruang publik menjadi satu tahun.

[Baca Juga: RPTRA Citra Permata Rawat Tanaman Langka Khas Betawi]

"Masa tugas mereka selama satu tahun. Ditugaskan di ruang publik mengajar seni kepada masyarakat gratis. Jadi kalau ada lomba seni berjenjang warga sudah dibekali ilmunya," tambah Asiantoro.

Untuk diketahui, program pelatihan ini telah berjalan sejak 2017 lalu untuk membangkitkan kreativitas seni dari kalangan masyarakat sekaligus mengisi kegiatan di RPTRA.