Ribuan Mahasiswa Baru Unpad Pecahkan Rekor MURI

Bila mendengar nama nyiru, ada kemungkinan di antara Anda yang mungkin bingung apa benda yang dimaksud atau mungkin selama ini di rumah Anda telah memilikinya tapi tak mengetahui namanya. Pada dasarnya, nyiru merupakan nampan besar yang terbuat dari bambu yang dianyam dan biasanya ini digunakan sebagai alat rumah tangga untuk menampi beras atau menjemur kerupuk dan lainnya. Menariknya, nyiru yang terdengar sebagai sesuatu yang konvensional ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan ini telah dibuktikan pada pekan ini oleh para mahasiswa baru atau maba Universitas Padjadjaran (Unpad).

Pemecahan rekor ini digelar di momen kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad Tahun Akademik 2022/2023. Di mana ada 1.764 maba yang berkumpul di Lapangan Parkir PPBS Unpad Jatinangor pada 24 Agustus 2022. Di tangan setiap maba mereka telah membawa nyiru yang telah dihias agar bisa menghasilkan kreasi mosaik saat dikumpulkan dengan pola tertentu. Tak hanya satu reka bentuk saja tapi ribuan maba itu dapat menghasilkan 65 reka bentuk!

Upaya dari maba serta panitia pun berbuah manis dengan MURI menyerahkan sertifikat rekor bertajuk Mosaik Nyiru dengan Reka Bentuk Terbanyak dengan pihak MURI yang menyerahkannya kepada Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T.

“Alhamdulillah teman-teman panitia Prabu dan Pramuda telah memecahkan rekor MURI dengan formasi terbanyak, yaitu 65 formasi,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Unpad.ac.id (24/8/2022). Berdasarkan keterangan Manager MURI Andre Purwandono, aksi pencetakan rekor ini tak hanya dicatat di tingkat nasional semata. Karena rencana kegiatan ini juga akan dicetak dalam rekor dunia.

[Baca Juga: 2.023 Mahasiswa Baru Ikuti PKKMB Universitas Medan Area]

Kepala Divisi Kreasi Prabu Unpad Damar Dhayita yang menjadi salah satu otak di balik aksi pemecahan rekor ini mengungkapkan tema yang diangkat untuk mosaik reka bentuk ini adalah Gama Abhipraya Padjadjaran. Tema yang dipilih ini menjadi filosofi menggambarkan perjalanan dalam mengejar cita-cita serta harapan di tanah yang dipijak. Sedangkan dari sisi reka bentuknya hingga alat nyiru yang digunakan memang sangat lekat menggambarkan budaya asli Sunda bahkan pihak Unpad berkolaborasi dengan UMKM dari Ciamis untuk pemesanan nyiru-nyiru yang digunakan oleh para maba.