Berita Kawasan
Roy Genggam: Fotografi Bukan Hobi tapi Sudah Jadi Bagian Hidup Saya
Sudah puluhan tahun, Roy Genggam terjun ke dunia fotografi profesional dengan banyak brand yang sudah menggunakan jasanya untuk mengabadikan produk mereka. Selain itu, ia juga sudah banyak “menelurkan” ide-ide untuk proyek pribadinya yang kerap muncul di berbagai pameran sebagai bagian dari karya seninya. Pria yang berulang tahun di bulan November itu pun memandang fotografi sebagai sumber penghasilan sekaligus menyalurkan ide.
Pada awalnya, Roy Genggam bukan terjun ke dunia fotografi karena ini merupakan passion atau hobinya. Mengingat di eranya, fotografi merupakan sesuatu yang mahal. Bahkan ada pandangan ini merupakan hobi orang-orang “berduit”. Oleh karena itulah hingga kini saat ia kembali mengenang momentum awal ia mencoba profesi ini, Roy Genggam tidak pernah membayangkan menjadi seorang fotografer profesional.
“Karena fotografi itu suatu aktivitas yang mahal, aktivitas yang hanya dilakukan oleh anak-anak orang berduit. Dari dulu saya senang workshop, saya senang kasih talkshow sampai sekarang itu salah satu passion saya berbagi (dan) dulu saya selalu mulainya dengan ngomong ‘Sembilan dari sepuluh fotografer yang eksis, zaman analog dulu, pasti anak orang kaya'," ujar Roy Genggam kepada PingPoint.co.id di Studio Roy Genggam Photography, Jl. Albarkah No.2, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (25/11/2019).

Karier sebagai fotografer dari Roy Genggam juga tidak terlepas dari peran ibundanya. Mengingat, ia merupakan sosok yang membelikan kamera pertama yang digunakan olehnya. Roy menjelaskan, ibunya merogoh kocek sekitar Rp96.000-an pada awal tahun 1980-an agar bisa membelikan kamera Fujica MPF105X yang akhirnya menjadi modal awalnya untuk masuk ke dunia fotografi.
Setelah namanya semakin dikenal di jajaran fotografer ternama Indonesia, Roy Genggam pun mulai melirik fotografi digital. Sehingga bisa dikatakan ia merupakan salah satu pionir penggunaan digital dalam fotografi profesional di Indonesia.
Menariknya, ini merupakan era di mana belum ada kamera digital seperti ini. Jadi dirinya memanfaatkan alat bernama digital camera back yang dipasang pada bagian belakang kamera analog dengan medium format. Selain ini menghemat penggunaan rol film yang biasanya banyak dihabiskan dalam sesi fotografi, kala itu Roy memandangnya ini sebagai solusi ramah lingkungan untuk fotografi.
Namun dengan harga alat yang mahal, sekitar Rp300 juta per unitnya di kala itu, tidak banyak yang menggunakan digital camera back tapi Roy Genggam tetap banyak mengajak para rekan fotografernya untuk ikut menggunakan alat ini. Dengan hal yang digaungkannya adalah ramah lingkungan sehingga para fotografi tidak perlu banyak membuang banyak rol film di setiap sesi fotografi.
Selama puluhan tahun berkarier sebagai fotografer dan berkecimpung untuk ikut mengembangkan dunia fotografi di Indonesia dengan berbagai ide inovatifnya, Roy tetap menekankan fotografi bukan hobinya. Namun ia menegaskan, fotografi sudah menjadi bagian dari hidupnya layaknya bagian tubuhnya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.

Kesehatan
Kota Tangerang Sukses Turunkan Jumlah Kasus Stunting di Tahun 2022
26 January 2023, 11:25
Pemkot Tangerang baru-baru ini mengungkap data yang menunjukan bahwa pihaknya telah berhasil secara perlahan menurunkan jumlah kasus stunting di wilayahnya.

Hobi dan Hiburan
Konser Dewa 19 di JIS Siap Digelar 4 Februari 2023, Tiket Mulai Dijual Pekan Ini
25 January 2023, 14:57
Setelah sempat ditunda tahun lalu, pihak Red Line Kreasindo memastikan konser Dewa 19 yang mempertemukan empat vokalis dan empat drummer dipastikan akan digelar di JIS pada awal Februari 2023 nanti.