RSUD Cabangbungin Bekasi Siap Tangani Kasus COVID-19

Direktur RSUD Cabangbungin Kabupaten Bekasi Markenley mengatakan bahwa pihaknya siap apabila Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi menunjuk RSUD Cabangbungin untuk menangani kasus COVID-19, tetapi dengan beberapa catatan.

Catatan tersebut, sambungnya adalah perlu ada tambahan tenaga medis di RSUD tersebut.

Melansir humas.bekasikab.go.id (30/3/2020), saat ini RSUD Cabangbungin hanya memiliki sekitar dua puluh orang perawat dan dokter umum dan spesialis.

“Kami membutuhkan setidaknya 75 orang perawat serta penambahan sejumlah dokter umum dan dokter spesialis, tentu dengan alat pelindung diri yang tercukupi,” jelas Markenley.

Selain tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD), Markenley juga berharap segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk perawatan pasien COVID-19 dapat segera dipenuhi.

Pemerintah Kabupaten Bekasi kini memang tengah mempersiapkan RSUD Cabangbungin sebagai salah satu rumah sakit yang menangani pasien kasus COVID-19. Proses persiapan sedang memasuki tahap penyediaan ruangan untuk perawatan pasien.

[Baca Juga: Ini 10 Daftar Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Kabupaten Bekasi]

“Nantinya akan ada 37 bed yang terbagi di dua lantai, khusus untuk menangani ODP dan PDP di RSUD Cabangbungin,” tutur Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah.

Pemkab Bekasi sendiri menargetkan dalam waktu empat belas hari RSUD Cabangbungin sudah dapat difungsikan menangani kasus COVID-19. Target waktu itu terhitung sejak Minggu (29/3/2020).

“Kami sedang menyusun rencana kebutuhan yang diperlukan mulai dari sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung rumah sakit, dan yang paling utama ialah ketersediaan tenaga medis seperti dokter dan perawat, mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan semua sudah bisa dipenuhi,” lanjut Alamsyah.

[Baca Juga: Pemkab Bekasi Klarifikasi Lockdown di Tambun Selatan dan Cibitung]

Sejauh ini, diberitakan bahwa Pemkab Bekasi telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit untuk menangani kasus COVID-19. Terdapat 61 ruang isolasi yang telah disiapkan, tetapi tidak dijelaskan berapa kapasitas orang yang dapat ditampung 61 ruang isolasi tersebut.

Terhitung sampai Senin, 30 Maret 2020 pukul 08.20 terdapat 20 kasus positif COVID-19 dengan rincian 13 orang dirawat, 3 sembuh, dan 4 orang meninggal dunia. Sementara itu jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 592 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 116 orang.