‘Sampah’ COVID-19 Bisa Saingi Sampah Plastik di Lautan

Selama ini, fenomena sampah plastik yang tergenang di lautan bisa dikatakan sudah biasa. Bila berkunjung ke kawasan wisata Kepulauan Seribu, mungkin Anda juga akan melihat kantung plastik dan limbah plastik lainnya menggenangi permukaan laut di sana

Melihat hal ini, tidak menutup kemungkinan jika "sampah" COVID-19 juga akan bermuara di lautan.

Para konservasionis sendiri sudah khawatir dan mewanti-wanti bila "sampah" COVID-19 seperti masker sekali pakai akan melonjak jumlahnya di lautan, menyaingi jumlah sampah plastik yang sudah lebih dulu mengancam kehidupan laut. Kekhawatiran itu muncul ketika anggota organisasi non profit yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan menemukan sampah masker melayang-layang di lautan layaknya ubur-ubur.

Organisasi itu bernama Operation Mer Popre, organisasi nirlaba Prancis yang terbiasa membersihkan sampah di the Cote d’Azur, bagian dari Pantai Mediterania Prancis. Seorang penyelamnya menemukan belasan sampah masker sekali pakai, sarung tangan, dan botol hand sanitizer di sana.

Joffrey Peltier, anggota Operation Mer Popre mengatakan, jumlah ‘sampah’ COVID-19 yang ditemukan rekannya itu tidak banyak. Akan tetapi ia khawatir bila nantinya, jenis sampah itu akan menjadi polusi laut baru. Di samping itu, ia menerka jumlah sampah plastik akan semakin banyak. Sebab, untuk menghindari penularan Virus Corona baru, orang-orang terbiasa memakai plastik sekali pakai di kehidupan sehari-hari.

“Polusi ini [limbah COVID-19] pasti akan datang jika tidak ada penindakan apa-apa,” kata Peltier, melansir The Guardian (12/6/2020).

[Baca Juga: Masker dan Hand Sanitizer, Sampah Plastik "Baru" Pandemi Covid-19]

Salah satu anggota Operation Mer Popre lainnya, Laurent Lombard mengatakan, Pemerintah Prancis sendiri sudah memesan dua miliar masker sekali pakai untuk warganya. Mengamati hal ini, Lombard memprediksi hal ini akan membuat sampah masker akan semakin mewarnai lautan Mediterania.

“Mengetahui hal itu [pemesanan masker sekali pakai], kita akan segera menghadapi risiko memiliki lebih banyak sampah masker daripada ubur-ubur di Mediterania,” katanya. Walau tanpa sampah masker pun, tercatat sebanyak 570.000 ton sampah plastik terbuang di Laut Mediterania setiap tahunnya.

[Baca Juga: Tips Mengurangi Sampah Makanan di Rumah Kala Pandemi COVID-19]

Kekhawatiran akan sampah masker terus menerus sampai ke lautan pun membuat Politisi Prancis Eric Pauget menulis surat untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron. Di dalam suratnya, Pauget meminta sang presiden berbuat lebih banyak untuk mengatasi sampah masker ini.

“Selama 450 tahun, masker-masker ini menjadi bom waktu ekologis karena konsekuensi lingkungannya yang abadi bagi planet kita,” tulis Paguet dalam surat tersebut.

Sementara itu, Operation Mer Popre memberikan solusi agar masyarakat juga bisa berkontribusi menangani masalah ‘sampah’ COVID-19 ini. Organisasi tersebut mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk menggunakan masker yang bisa dipakai ulang atau masker kain, serta lebih sering mencuci tangan dibandingkan memakai sarung tangan sekali pakai.