Sepak Terjang Tagana Menuai Pujian dan Apresiasi Mensos

Di seluruh belahan dunia, bencana selalu bersifat permanen. Maka suatu hal yang nyaris mustahil apabila ada wilayah yang tak dilanda bencana, termasuk Indonesia. Ketika bencana terjadi, dibutuhkan pihak-pihak yang rela menyingsingkan lengan bajunya, turun tangan membantu mitigasi dan penanggulangan.

Beruntung Indonesia memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai ujung tombak dalam upaya penanganan bencana di Tanah Air. Komunitas yang lahir dari community base disaster management ini dinilai mampu meringankan dan meminimalisir jumlah korban ketika bencana terjadi.

Dilansir Antaranews.com (8/3/2020), sepak terjang Tagana mendapatkan pujian, apresiasi dan penghargaan yang tinggi dari Menteri Sosial Juliari Batubara. Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Ari ini ketika memimpin rapat evaluasi penanganan bencana di wilayah Jabodetabek.

Rapat yang di hadiri oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazarudin, Dirjen Rehabilitasi Sosial Edy Suharti, Kepala BP3S Syahabuddin dan 250 relawan Tagana dari Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat ini, fokus membicarakan keandalan dan loyalitas Tagana dalam berkontribusi menangani bencana.

[Baca Juga: Generasi Z dilatih Menjadi Pawang Kebencanaan Tagana Jakarta Barat]

Bahkan Tagana disebut Mensos sebagai aset paling berharga yang pernah dimiliki oleh Kementerian Sosial. “Tagana patut mendapatkan apresiasi dan penghormatan yang tinggi karena pengabdiannya yang luar biasa dalam penanganan bencana,” sanjung Ari.

Lebih lanjut dikatakannya, selama menjabat dirinya senantiasa melihat langsung pengabdian para relawan Tagana yang selalu terlihat dalam kondisi yang siap siaga. Ari menegaskan dirinya bukan lah apa-apa jika disandingkan dengan para relawan Tagana.

“Ini apresiasi yang paling tulus dan penghargaan yang tidak bisa dinilai dengan uang. Oleh karena itu izinkan saya mewakili Kementerian Sosial untuk sekali lagi menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk teman-teman Tagana semua,” cetusnya.

[Baca Juga: BNPB Ajak Warga Lapor Banjir Lewat Petabencana.id]

Maka dari itu, dia menekankan bahwa ke depannya bukan hanya jumlah anggota Tagana saja yang akan dijaga, melainkan meningkatkan lagi kualitasnya. Dia pun mengharapkan adanya proses regenerasi di komunitas Tagana secara konsisten. “Tagana Madya menjadi Tagana Utama, yang semulanya Pratama menjadi Madya. Inilah perjenjangannya yang harus diperkuat,” tandas Ari.