Hobi dan Hiburan
Seperti Serial Marvel, Tokoh Pewayangan Segera Dibuat Film
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman akan seni dan budaya. Salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa yakni wayang kulit. Dahulu, wayang kulit digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa.
Konon, wayang berasal dari kata ‘ma Hyang’, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Akan tetapi, ada juga masyarakat yang mengatakan wayang berasal dari teknik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang atau wayang) di layar.
Setiap bagian dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofus yang kuat, terlebih dari segi isi. Cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai, dan menghormati. Namun terkadang, diselipkan kritik sosila dan peran lucu lewat adegan.
Seiring kemajuan teknologi digitalisasi yang turut mengembangkan berbagai bidang, indsutri perfilman nasional akan menghadirkan tampilan baru dengan memproduksi film-film pewayangan laiknya serial Marvel.
Mengutip dari laman bekraf.go.id (21/2/2019), Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengapresiasi munculnya superhero lokal yang diangkat menjadi film layar lebar dengan tajuk Satria Dewa Gatutkaca yang akan tayang di tahun depan.
Mengusung tokoh pewayangan, Jagad Satria Dewa (Satria Dewa Universe) akan menampilkan delapan seri yang keluar setiap tahun, yakni Gatotkaca, Arjuna, Yudhistira, Bharatayuda, Bima, Nakula-Sadewa, Srikandi, dan Kurukshetra.
Film yang digarap Satria Dewa Studio, Caravan Studio, dan Magma Entertaiment ini telah menyiapkan kreasi intellectual property (IP) yaitu Jagad Satria Dewa yang mencakup film, merchandise, mobile game, komik, website, on-ground activation, serial (TV/over the top atau OTT) hingga theme park.
Saat Press Conference Satria Dewa Gatutkaca di Djakarta Theater, Triawan menyampaikan masih jarang film nasional yang menggali cerita lama di masyarakat Indonesia. Dirinya menilai apabila cerita tersebut diproduksi dengan narasi dan teknologi yang bagus akan bisa lebih cepat mengena di hati masyarakat.
Generasi baru mungkin belum terbiasa dengan cerita tokoh pewayangan. Namun Triawan meyakini masyarakat akan tetap mudah tertarik dan merasa lebih dekat dengan cerita dan tokoh Jagad Satria Dewa.
“Keseriusan, profesionalisme, dan kejelian membaca pasar yang berkembang harus dilakukan oleh produsen. Cerita yang baik dan promosi yang jeki dinilai mampu merebut hati penonton Indonesia,” katanya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Kenali PCOS, Pakar UNAIR: BPA Hingga Obesitas Bisa Jadi Pemicunya
31 January 2023, 16:40
Berdasarkan keterangan Pakar UNAIR, terdapat sejumlah pemicu kaum hawa terkena PCOS dengan di antaranya adalah paparan bahan kimia BPA sampai obesitas.

Pendidikan
Walau Banyak Bisnis Penyewaan Buku Punah, Pitimoss Fun Library Mampu Tetap Eksis
31 January 2023, 12:38
Di tengah hantaman digitalisasi yang membuat akses membaca buku novel serta komik mudah, Pitimoss Fun Library tetap mampu bertahan hingga hampir 20 tahun terakhir.

Bisnis
Wow, Bank Sampah di Kota Tangerang Ini Hasilkan Produk Lilin Aromaterapi
30 January 2023, 15:01
Bank sampah ternyata tak hanya bisa mendapatkan cuan dari pemilahan sampah semata, karena bank sampah satu ini menunjukan bahwa mereka juga mampu membuat produk yang bernilai ekonomi.

Berita Kawasan
Perayaan Imlek 2023 di Taman Banteng, Pj Gubernur DKI Jakarta Dampingi Jokowi
30 January 2023, 12:58
Pada akhir pekan kemarin, Presiden Jokowi terlihat hadir bersama Pj Gubernur DKI Jakarta dalam momen perayaan Imlek Nasional yang digelar di Taman Banteng