Kesehatan
Siagakan Tenaga Medis, RSUD Depok Sosialisasi Early Warning System
Early Warning System (EWS) dipandang sebagai metode scoring yang digunakan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di rumah sakit, khususnya demi mengawasi pasien yang rentan terkena serangan jantung. Karena pentingnya metode ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok pada 17 September 2019 mengadakan sosialisasi mengenai EWS melalui seminar serta workshop. Langkah ini dipandang penting dalam meningkatkan keterampilan serta kemampuan tenaga layanan medis.
Terkait digelar seminar bertajuk Early Warning System di Aula Gedung BD, Direktur RSUD Depok Asloe’ah Madjri menjelaskan, para pesertanya diberikan bekal pengetahuan mengenai sistem scoring bagi pasien di unit pelayanan. Menurutnya, penerapan sistem skoring EWS terutama penting untuk pasien yang tengah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD), rawat inap, serta medikal bedah.

Ia menjelaskan, scoring EWS dilakukan dalam rangka screening awal sebelum pasien berada di kondisi gawat darurat. Sekadar informasi, EWS pertama kali dikembangkan di negara Inggris yang menggunakan parameter pada fisiologis tubuh pasien sebagai dasar scoring-nya. Parameter itu biasanya terdiri dari denyut jantung, tekanan darah sistolik, laju pernapasan, suhu tubuh, urine dan tingkat kesadaran pasien.
Berdasarkan penjelasan di rsudajibarang.banyumaskab.go.id, untuk scoring-nya sendiri, pada parameter di EWS yang dijadikan titik tengahnya adalah 0 dengan angka 1-3 sebagai skor batas atas dan bawah. Pada prosesnya, garda terdepan dalam EWS adalah para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) atau staf medis yang langsung melayani pasien saat rawat inap dan di UGD. Di mana mereka yang rutin melakukan pencacatan, penilaian, respons, hingga merespons jika terjadi perubahan parameter fisiologis pada pasien.
“Penerapan EWS jika diterapkan tidak tepat dapat memperpanjang waktu tunggu perawatan di UGD. Dampaknya bila pemilahan pasien di UGD tidak tepat, maka penanganannya akan tidak tepat,” ucap Asloe’ah sebagaimana dikutip dari depok.go.id (18/9/2019).
Menurutnya, metode EWS sebenarnya sudah diterapkan di rumah sakit yang dikelolanya. Namun melalui seminar serta workshop maka ini menjadi langkah agar PPA kembali disegarkan ingatannya mengenai pentingnya penggunaan metode EWS. “Fokusnya pada deteksi kegawatdaruratan sebelum terjadi. Maka kami harap semua PPB bisa memberi tata laksana yang lebih dini tentang kondisi yang mengancam jiwa, bahkan bisa dihindari,” tambahnya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.

Kesehatan
Kota Tangerang Sukses Turunkan Jumlah Kasus Stunting di Tahun 2022
26 January 2023, 11:25
Pemkot Tangerang baru-baru ini mengungkap data yang menunjukan bahwa pihaknya telah berhasil secara perlahan menurunkan jumlah kasus stunting di wilayahnya.