Kesehatan
Sinergi Indonesia dan WHO Untuk Lakukan Studi COVID-19
Indonesia bergabung dalam penelitian serologis global untuk COVID-19 yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk memahami secara komprehensif tingkat infeksi, kejadian infeksi ringan dan tanpa gejala, serta proporsi antibodi terhadap infeksi SARS-CoV-2, pada populasi umum berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia untuk memastikan kekebalan populasi kumulatif.
Di awal bulan Juni, Indonesia sempat menyatakan minatnya untuk ikut serta dalam Solidarity II – sebuah platform kolaborasi global untuk meningkatkan pemahaman ilmiah di bidang studi serologis melalui implementasi WHO Unity Study.
“Deteksi dan penyebaran patogen pernapasan yang muncul seperti COVID-19 disertai dengan ketidakpastian atas karakteristik utama epidemiologis dan serologis. Kami ingin menilai besarnya masalah dan menyelidiki tingkat infeksi dengan berpartisipasi dalam penyelidikan seroepidemiologis WHO,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Wiendra Waworuntu, M.Kes, dalam rilis yang diterima PingPoint.co.id (2/7/20).
“Sejauh ini, bukti mengenai peran orang dalam fase tanpa gejala dan pra-simptomatik di tingkat global dalam transmisi COVID-19 masih terbatas. Berpartisipasi dalam studi internasional ini adalah cara untuk mendapatkan lebih banyak informasi, untuk memahami tingkat infeksi yang sebenarnya pada populasi umum,” tambah Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr N. Paranietharan.
Di Indonesia, studi seroepidemiologis akan dipimpin secara bersama-sama oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Studi ini akan melibatkan para peneliti multidisiplin ilmu yang berasal dari berbagai institusi akademik dan penelitian, serta para ahli infeksi pernapasan akut, laboratorium rujukan regional, dan otoritas kesehatan di tingkat daerah.
WHO memberikan dukungan teknis kepada Kementerian Kesehatan untuk melakukan penelitian dan secara bersama-sama mengadaptasi protokol global Unity Study dengan pengaturan lokal dan karakteristik epidemiologis COVID-19 di Indonesia. Studi ini diharapkan melibatkan lebih dari 10.000 peserta dari 17 provinsi dan 69 kabupaten/kota di Indonesia. Uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan netralisasi akan digunakan untuk mengukur prevalensi antibodi COVID-19.
Partisipasi Indonesia dalam studi serologis global akan berkontribusi tidak hanya pada respons kesehatan masyarakat dan pengambilan kebijakan di tingkat nasional, tetapi juga pada pemahaman global tentang seroprevalensi dan tindakan pengendalian.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Properti dan Solusi
Warga Tambakrejo dapat Segera Tempati Kampung Nelayan Semarang
26 January 2021, 20:09
Kini sesuai janji Wali Kota Semarang, Kampung Nelayan sekarang telah didirikan Pemerintah Kota Semarang yang diperuntukkan bagi warga Tambakrejo.

Properti dan Solusi
Di Bawah Rp2 Jutaan! Realme Watch S Pro Sudah Bisa Dibeli Hari Ini
26 January 2021, 19:09
Hadir dengan desain yang lebih premium serta fitur yang lebih oke dibandingkan pendahulunya, realme Watch S Pro dibanderol di bawah Rp2 jutaan.

Berita Kawasan
Krematorium di Yogyakarta Gunakan Alat Ramah Lingkungan
26 January 2021, 18:09
Wali kota pun sangat mengapresiasi keberadaan krematorium dan berharap tempat tersebut memang disiapkan sehingga bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di Kota Yogyakarta.

Bisnis
Penambahan Satu Jam Operasional untuk Mal Tidak Tingkatkan Bisnis
26 January 2021, 18:05
Penambahan jam operasi pusat perbelanjaan dan restoran sebanyak satu jam di PPKM tahap dua dinilai tidak akan membawa dampak signifikan.
Ada kabar keren nich, mau dapatin duit dengan mudah tanpa keluar keringat? dan bisa jadi jutawan dalam waktu yang tidak lama, buruan yach ke bola165 jangan ketinggalan untuk menjadi jutawan....