Bisnis
Startup Layanan Kesehatan Mental Raih Pendanaan Awal dari East Ventures
Saat ini kesadaran mengenai kesehatan mental sangat berbeda dengan dulu dengan semakin banyak publik di Tanah Air yang mulai menyadari masalah psikologi tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Bahkan ini diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19 yang berdasarkan riset di tahun 2020 terungkap bahwa individu yang mengalami gangguan kesehatan meningkat hampir dua kali lipat bila dibandingkan tahun 2018. Dari sinilah perusahaan startup Riliv hadir untuk mempermudah masyarakat di Indonesia mengakses layanan kesehatan mental dan langkah ini dipercaya oleh perusahaan modal ventura East Ventures.
Kepercayaan ini terlihat dari keputusan East Ventures memimpin penyuntikan seed round atau pendanaan tahap awal bersama dengan sejumlah investor seperti Telkom Indonesia melalui program Indigo, Benson Capital, Teja Ventures, dan lainnya. Di mana East Ventures memandang putaran pendanaan tersebut dapat mendorong pengembangan industri kesehatan mental di Tanah Air.

Perusahaan startup Riliv dibangun oleh Audrey Maximilian Herli dan Audy Christopher Herli di tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun resiliensi masyarakat saat menangani permasalahan psikologis mereka sekaligus menggandeng lingkungan profesional serta pendidikan dalam rangka menciptakan lingkungan ramah kesehatan mental. Di mana langkah ini dilakukan menghadirkan apps yang menyediakan layanan kesehatan mental sekaligus guna mengubah stigma yang membayanginya.
Dari sisi layanan yang dihadirkan, melalui apps-nya Riliv memberikan fitur yang bersifat self-help dengan contoh meditasi, journalling, sampai sleepcast. Kemudian untuk dunia profesional, perusahaan startup ini juga membuka layanan Employee Assistance Program dalam rangka memberikan layanan konseling serta wellness bagi karyawan.
Di masa pandemi COVID-19 ini, Riliv mengungkapkan memang terdap lonjakan pengguna baru dan ini disinyali berhubungan dengan gangguan kesehatan mental mereka yang ikut terdampak pandemi. “Terdapat peningkatan pengguna Riliv hingga hampir 400% selama pandemi baik dari pekerja maupun pengguna umum seperti pelajar dan ibu rumah tangga. Kebanyakan dari mereka memiliki masalah yang dengan perasaan cemas dan tidak aman terkait kondisi mereka saat ini,” ungkap Audrey, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima PingPoint.co.id (20/1/2022).
Pendanaan dengan angka yang tidak diungkapkan itu disebut akan diguakan Riliv demi memastikan layanan kesehatan mentalnya dapat semakin luas untuk masyarakat di Indonesia. “COVID-19 semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental. Layanan Riliv menjadi semakin relevan dengan kebutuhan pasar saat ini dan kami yakin Riliv dapat membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses layanan kesehatan mental dengan mudah. Kami senang bisa mendukung Maxi dan Audy untuk memajukan industri mental health di Indonesia,” tambah Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca.
Riliv
Startup Layanan Kesehatan Mental
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Properti dan Solusi
Topping Off Apartemen Antasari Place, Wujud Komitmen PDS untuk Stakeholder
01 June 2023, 07:13
Pengembang PT PDS baru-baru ini secara resmi memulai proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan melalui proses topping off.

Bisnis
Dukung Kesibukan Pekerja Hybrid, Acer Luncurkan Rangkaian Laptop Anyar
29 April 2023, 12:37
Melalui rangkaian terbaru produk Travelmate, Acer menargetkan Anda yang terbiasa bekerja secara hybrid.

Bisnis
#LengkapiCintadanKebaikan, Kampanye Astra Life Syariah untuk Berbagi dan Proteksi Diri
14 April 2023, 09:55
Dalam rangka momen Ramadan, Astra Life Syariah meluncurkan programnya yang ditujukan untuk mendorong proteksi diri bagi Muslim Tanah Air sekaligus saling berbagi.

Bisnis
Ada Teater Double Deck! Cinepolis Resmikan Bioskop Terbesarnya di Senayan Park
13 April 2023, 09:40
Jaringan bioskop internasional Cinepolis pada pekan ini secara resmi meluncurkan bioskop terbesarnya di Tanah Air yang dihadirkan di mal Senayan Park.