Kesehatan
Sudah Diet tapi Perut Tetap Buncit? Ini Penyebabnya
Memiliki tubuh dengan berat badan serta postur ideal tentu saja menjadi idaman semua orang. Pasalnya, selain terlihat lebih menarik, tubuh pun terasa lebih sehat dengan bobot yang tidak berlebihan. Namun, bagaimana jika Anda telah mengikuti berbagai program diet dan ternyata masih merasa perut tetap buncit? Apakah karena Anda salah diet atau cenderung ada pengaruh lainnya? Ternyata berdasarkan penjelasan medis, hal ini bisa dikaitkan terhadap salah satu hormon di tubuh Anda.
Menurut Medical Practitioner PT Avris Assurance dr. Herman Irawan, hal yang cenderung memiliki kemungkinan besar memengaruhi perut tetap buncit walau sudah diet adalah hormon kortisol. Sekadar informasi, kortisol merupakan hormon steroid dengan salah satu fungsinya adalah meningkatkan kadar gula darah jika Anda mengalami cedera hingga stres.

Fakta mengenai hormon kortisol ini ditemukan dr. Herman usai pasiennya mengeluhkan bahwa ia sudah menjalani banyak program diet tapi di area perutnya masih tetap gendut padahal area lengan dan pahanya mengecil. Dengan pasiennya yang meminta saran apa jenis diet atau makanan yang harus dikonsumsinya agar ia memiliki tubuh yang ideal
“Ada penelitian kalau misalnya hormon kortisol itu sendiri yang menyebabkan orang gagal diet, terutama di daerah perut. Nah hormon kortisol itu dicetuskan dari kita stres. Kita stres bekerja, stres apapun, hormon kortisol itu akan diproduksi oleh badan kita. Pada saat hormon kortisol diproduksi, dia akan mengurangi metabolik dari gula, artinya selain perut menjadi gendut atau tetap buncit, hormon kortisol ini akan memicu salah satu trigger terjadinya diabet,” papar dr Herman dalam Media Briefing #CardioTalk di 100 Eatery and Bar, Hotel Atlet Century Park, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat (12/9/2019).
Ia melanjutkan, terdapat alasan mengapa banyaknya hormon kortisol dapat cenderung membuat perut buncit. “Hormon kortisol itu akan memusatkan kelebihan gula kita di perut dan akan menjadi yang kita sebut namanya trigliserida atau lemak. Nah itu akan menimbun di perut, karena lapisan perut itu adalah lapisan yang terluas dibanding lengan, paha, dan yang lain. (Selain itu perut) juga otot yang sedikit sekali digunakan pada saat keseharian,” sambungnya.
Walau menurutnya olahraga penting, jika Anda mengalami kondisi ini, dr. Herman menyarankan agar Anda berfokus juga dengan kegiatan yang baik untuk kesehatan psikologi atau ketenangan jiwa. Karena bisa saja pengaruh terbesar yang terjadi di tubuh Anda dipicu akibat stres yang selama ini membayangi sehingga memicu produksi hormon kortisol. “Jadi jangan dengan fisik lagi tapi dengan rohaninya. Mungkin dengan yoga atau relaksasi (agar) stresnya hilang, hormonnya turun, mudah-mudahan perutnya mengecil” tambah Medical Practitioner PT Avris Assurance itu.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Berita Kawasan
Kolaborasi Pertamina NRE - Bike to Work Kampanyekan Green Mobility
02 February 2023, 17:41
Peresmian unit tempat parkir sepeda dilakukan oleh Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir, dan Ketua Umum B2W Fahmi Saimima.

Hobi dan Hiburan
Siap Digelar 25 Februari 2023, Ini Semua Line-ups Woke Up Fest 2023
02 February 2023, 15:41
Setelah memberikan teaser siapa saja yang akan tampil, akhirnya pihak penyelenggara mengumumkan siapa saja yang nanti siap menghibur Anda di Woke Up Fest 2023.

Berita Kawasan
Program PHINLA Sukses Bantu Pemprov DKI Jakarta Kelola Sampah
02 February 2023, 11:33
Baru-baru ini WVI serta DCA menggelar seminar yang didukung pemerintah terkait bagaimana program PHINLA sukses membantu pengelolaan sampah di Ibu Kota.

Berita Kawasan
Karang Taruna Ratujaya Depok Adakan Festival untuk Pembangunan Masjid
01 February 2023, 16:19
Festival BBM tersebut telah digelar oleh Katar RW 04 Ratujaya pada Sabtu, 28 Januari 2023 lalu.