Berita Kawasan
Kelurahan Cipete Utara Kini Punya Warung Daur Ulang
Meningkatnya kesadaran warga Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan memicu terbentuknya progam bank sampah. Hampir di setiap RT dan RW di Cipete Utara memiliki lokasi bank sampah.
Dengan adanya bank sampah, masyarakat diberi edukasi dalam mengolah sampah rumah tangga. Kini, mereka mampu memilah sampah organik maupun nonorganik, yang selanjutnya akan ditimbang dan dijual ke bank sampah yang ada di lingkungan RT maupun RW.
Selain lingkungan menjadi lebih bersih, dengan adanya program bank sampah ini warga bisa mengumpulkan pundi-pundi keuntungan dari sampah. Ada dua sistem pembayaran yang diterapkan, yaitu dengan sembako atau dalam bentuk uang.

Pihak Kecamatan Kebayoran Baru mendukung dengan pengembangan bank sampah, khususnya yang berada di kawasan Kebayoran Baru. Hal itu dilihat dari meningkatnya antusiasme masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kecamatan Kebayoran Baru sangat mendukung pengembangan bank sampah, khususnya di wilayah Kebayoran Baru dengan aktif hadir dipenimbangan bank sampah,” ujar Camat Kebayoran Baru Aroman Nimbang.
Seiring dengan perkembangan bank sampah, jumlah penimbang di bank sampah Cipete Utara semakin meningkat. Hal itu memicu terbentuknya Warung Daur Ulang. Saat ini, Kelurahan Cipete Utara memiliki empat lokasi Warung Daur Ulang yakni di RW 07, 08, dan dua lokasi di RW 09.
Dua Warung Daur Ulang dikelola dua bank sampah yang bekerja sama dengan corporate social responsibility (CSR). Bank Sampah Citra Anrasari RW 09 dengan General Electric yang berlokasi di Lapangan Kampung Biru RT 03 dan Sekertariat Karang Taruna Cipete Utara. Bank Sampah Reformasi RW 08 didukung CSR yakni Bank DKI dan Bank Sampah Saraswati di RW 07.
Warung Daur Ulang, seperti yang diterangkan Lurah Cipete Utara Muhammad Yonan, pada prinsipnya sama seperti operasional bank sampah. Namun bedanya, di Warung Daur Ulang warga dapat menukar sampahnya dengan sembako, seperti gula pasir, minyak goreng, dan sebagainya.
“Memilah sampah dari rumah adalah kebiasaan yang baik dan ternyata mampu memberikan keuntungan ekonomis yaitu sampah ditukar menjadi rupiah atau sampah dibarter dengan kebutuhan rumah tangga,” ujarnya dikutip dari pesan singkat yang diterima PingPoint.co.id, Minggu (4/11/2018).
Dengan adanya program semacam ini, kata Yohan, pihaknya akan terus berinovasi membangun Bank Sampah dan Warung Daur Ulang, dan diharapkan cara ini dapat mengatasi persoalan sampah di wilahnya.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Bisnis
Selama Ramadan, Kafe dan Restoran di Bandung Boleh Buka Sampai Pukul 23.00
11 April 2021, 11:44
Pemerintah Kota Bandung memperbolehkan usaha kuliner buka sampai pukul 23.00 WIB. Hal ini disampaikan oleh Oded M. Danial, Ketua Komite Penanganan Covid-19 Kota Bandung.

Berita Kawasan
“Bangun Ayo Bangun Cah” Senandung Ibu-Ibu Dusun Kajar Ketika Gempa Malang Terjadi
11 April 2021, 11:09
Tradisi pun dimunculkan sebagai cara menanggulangi akibat emosional calon bayi setelah gempa terjadi.

Berita Kawasan
Gempa 6,7 Skala Richter di Malang Sambung Rentetan Musibah di Indonesia
11 April 2021, 10:02
Gempa Malang menjadi rentetan bencana di Indonesia yang perlu diwaspadai kelanjutannya.

Pendidikan
Negeri Seribu Gempa, Ini Mitigasi Bencana Gempa Bumi yang Perlu Diketahui Masyarakat
11 April 2021, 09:07
Gempa bumi di Indonesia adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan menjadi konsekuensi bagi masyarakat yang tinggal di Indonesia. Alih-alih mengindari dan lari dari bencana, pada akhirnya kita harus hidup berdampingan dengan bencana alam.