Kesehatan
Survei Perubahan Perilaku dan Hubungan Keluarga Saat #DiRumahAja
Sebagai platform parenting yang dikenal lewat e-commerce produk ibu dan bayi serta layanan konten dan komunitas parenting Orami melakukan survei mengenai tren perilaku ibu selama masa di rumah saja atau physical distancing di tengah wabah COVID-19. Orami melakukan survei ke anggota komunitas yang tersebar di Indonesia.
Dari survei tersebut, memasuki minggu keempat di rumah saja, terdapat perilaku dan keseharian ibu yang berubah. Bukan hanya soal kebiasaan belanja, tapi ada perubahan pula pada hubungan anak dan pasangan. Hampir sebulan penuh di rumah saja, tentu akan memberikan efek dan perasaan baru, mulai dengan rasa bosan, lelah, maupun cemas.
“Namun tidak sedikit yang juga merasa senang dan beberapa merasa lebih mindful. Perubahan pola komunikasi dan rutinitas sepertinya memberikan banyak perspektif baru untuk para ibu.” ungkap Head of Orami Parenting Cynthia Tenggara seperti dikutip dari rilis yang diterima PingPoint.co.if (16/4/2020).
Imbauan untuk tetap berada di rumah juga dapat membuat kualitas hubungan antara ibu, anak, dan pasangannya menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena terciptanya rutinitas yang berubah dan kuantitas pertemuan yang lebih banyak dibanding sebelumnya.
Banyak ibu yang merasakan, jika hubungan dengan pasangannya membaik. Sebanyak 35 persen mengaku hubungannya makin mesra, sedangkan tujuh persen di antaranya mengaku lebih sering bertengkar saat masa di rumah saja. Sedangkan untuk ibu bekerja, terdapat tiga hal yang berubah.

Salah satunya adalah ibu yang kesulitan untuk membagi waktu antara mengurus anak dan juga bekerja ada 53 persen, kemudian 48 persen di antaranya merasa quality time dengan anak semakin bertambah, dan ada 35 persen lain merasa memiliki punya banyak waktu untuk melakukan hal lain seperti masak, atau melakukan hobi lainnya.
Kemudian untuk ibu rumah tangga, hal yang paling dirasakan selama masa pandemi ini adalah, 42 persen ibu merasa pekerjaan domestik bertambah karena semua anggota keluarga di rumah, namun juga 50 persen ibu merasakan quality time dengan pasangan yang bertambah, dan juga 34 persen ibu senang karena ada yang membantu mereka melakukan pekerjaan rumah.
Untuk ibu yang memiliki usaha, 47 persen diantaranya merasa adanya penurunan penjualan, kemudian 18 persen ibu harus untuk sementara menutup usahanya, dan sebanyak enam persen lainnya sampai harus menutup total usaha. Akan tetapi, 24 persen di antaranya merasa penjualannya justru meningkat.
Melihat dari hasil survey yang dibuat Orami, bisa terlihat pandemi COVID-19 mengubah pengaruh dan perilaku keluarga di masyarakat. Dengan adanya imbauan untuk di rumah saja, hubungan antar keluarga lebih erat dan harmonis.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Kesehatan
Pastikan Anak Terlindung dari Campak via Imunisasi, Pemkot Surabaya Siap Sweeping
27 January 2023, 13:57
Banyaknya kasus campak di wilayah perbatasan Surabaya-Madura, mendorong Pemkot Surabaya untuk bergerak secara agresif demi memastikan anak-anak Kota Pahlawan sudah mendapatkan imunisasi campak.

Kesehatan
Selama 2022 Ada Puluhan Suspek Campak, Dinkes Kota Yogyakarta Dorong Imunisasi Anak
27 January 2023, 10:55
Dinkes Kota Yogyakarta meminta agar orangtua melindungi buah hatinya dari ancaman penyakit campak dengan segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.

Bisnis
East Ventures Pimpin Pendanaan Awal untuk Startup Manufaktur Ini
26 January 2023, 15:30
Baru-baru ini perusahaan startup manufaktur Imajin disebut berhasil meraih suntikan pendanaan awal yang dipimpin East Ventures.

Pendidikan
Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa, Dosen Unpad Hadirkan Tes Khusus
26 January 2023, 13:28
Tim dosen Unpad berhasil membuat inovasi tes khusus yang dapat menunjukan bagaimana kompetensi mahasiswa dalam berbahasa Indonesia.
Jangan lewatkan kesempatan menjadi Milyarder ! Caranya sangat mudah, hanya bergabung di poker165.co dengan TCoin Atau ikuti babak kualifikasi untuk memenangkan tiketnya 😎 Untuk info lebih lanjut kunjungi roadto1billion.com