Tak Hanya Offline, Kemampuan Public Speaking Juga Dibutuhkan di Dunia Digital

Sejak masih di bangku sekolah dulu, generasi muda sudah memiliki tuntutan memiliki kemampuan untuk berbicara di depan publik alias public speaking melalui presentasi di depan kelas yang memang menjadi bekal kelak ketika mereka sudah menginjak usia produktif di dunia kerja. Namun dengan era digital saat ini yang mayoritas aktivitas masyarakat, baik itu saat menuntut ilmu hingga mencari pundi-pundi rupiah, kebiasaan yang biasanya dilakukan secara luring beralih ke daring. Oleh karena itulah masyarakat di Indonesia pun dituntut tetap memiliki kemampuan public speaking tapi alih-alih berbicara secara tatap muka, saat ini kemampuan itu juga sudah harus bisa diterapkan dengan cara Anda menatap layar dengan audiens yang menyaksikannya secara daring.

Sekadar informasi, public speaking dasarnya adalah presentasi dengan topik yang beragam di depan audiens secara langsung dengan tujuan mengedukasi, menghibur, bahkan hingga mempengaruhi audiensnya. Walau melakukan public speaking secara daring bukan sesuatu yang baru tapi dengan bayangan masa pandemi, mayoritas kegiatan ini dialihkan secara virtual melalui webinar. Melihat kebiasaan ini yang hingga sekarang masih terus diterapkan walau sudah ada kelonggaran kebijakan dari pemerintah, wakil rakyat di DPR memandang kemampuan public speaking secara digital menjadi tuntutan tersendiri yang harus dikuasai Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air.

“Public speaking merupakan bentuk komunikasi yang memungkinkan adanya interaksi langsung antara komunikator dan audiens. Biasanya lebih efektif, karena langsung mendapatkan umpan balik atau feedback,” ungkap Anggota Komisi I serta Badan Legislasi DPR RI Muhammad Farhan dalam webinar Ngobrol Bareng Legistor dengan tema Public Speaking di Dunia Digital (14/5/2022).

Menurut Politisi Partai Nasdem itu, layaknya saat luring, public speaking secara online di ruang digital juga memiliki manfaatnya sendiri yang penting bagi masyarakat di usia produktif. Dari mulai peningkatan rasa percaya diri, lebih mudah ketika memaparkan ide, mengasah kemampuan untuk memimpin, hingga mendorong Anda berpikir kritis. Namun di sisi lain, ketika Anda memberikan presentasi terdapat tuntutan khusus demi memastikan apa yang Anda sampaikan sesuai dengan target audiens demi meningkatkan potensi terserapnya pesan atau ide Anda oleh audiens yang lebih optimal.

“Selain itu, hal tersebut bisa menjadi nilai tambah di era kompetitif seperti saat ini. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kita menyampaikan ide atau gagasan secara mudah dan kreatif, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik dan tepat sasaran," sambungnya.

[Baca Juga: Program Bogor Tanpa Kantong Plastik dapat Apresiasi dari Kemenkominfo]

Dari sisi pemerintah sendiri, tentu mendukung penguatan public speaking di ruang digital dan ini direalisasikan melalui program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). “Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementrian Kominfo bersama gerakan nasional, literasi digital, cyber kreasi, serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan digital pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tambah Dijen Aptika Kominfo Samuel A. Pangarepan.