Tanam Sepuluh Ribu Pohon Kopi, Bakti Kota Bandung Memperingati Hari Bumi

Dicanangkan pada tahun 1970 oleh seorang Senator Amerika yang bernama Gaylord Neslond, Hari Bumi sedunia ditetapkan pada tanggal 22 April. Peringatan ini dirayakan setiap tahunnya oleh seluruh manusia di bumi sebagai bentuk dukungan peduli lingkungan. Selain itu, Hari Bumi juga bertujuan untuk mengaperiasi dan meningkatkan kesadaran terhadap planet bumi.

Bersamaan dengan itu, Pemkot Bandung turut serta menanam sepuluh ribu pohon kopi sebagai bentuk bakti memperingati Hari Bumi. Secara simbolis, Pemerintah Kota Bandung turun langsung untuk menanam tiga ribu pohon kopi di Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung pada Selasa, 27 April 2021. Kopi-kopi yang ditanam merupakan bantuan dari Dinas Perkebunan Jawa Barat.

Kegiatan menanam pohon tersebut juga masih bagian dari rangkaian Gerakan Bandung Menanam Jilid 3. Tiga ribu pohon kopi ditanam di Kecamatan Ujung, sisanya sebanyak tujuh ribu pohon ditanam di Kecamatan Cibiru, Panyileukan, Rancasari, Cibeunying Kaler, dan Kecamatan Mandalajati. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memelihara lingkungan dan juga merupakan pencegahan banjir. "Kegiatan ini dalam upaya memelihara lingkungan dan mencegah terjadinya banjir," ungkap Yana dalam laman humas.bandung.go.id (27/04/21).

Kang Yana juga menambahkan bahwa selain untuk mencegah banjir, dia berharap kegiatan penghijauan ini juga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, juga merupakan salah satu upaya untuk memberikan kenyamanan lingkungan. "Selain upaya untuk penghijauan, hal ini juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar. Bukan hanya memberikan manfaatnya lingkungan saja tetapi pengurangan risiko banjir dan juga punya nilai ekonomi di masyarakat," tambahnya.

Gin Gin Ginanjar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mengungkapkan, secara umum ada dua jenis kopi yang dapat dihasilkan di Indonesia, yakni Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Namun, Kota Bandung merupakan dataran yang jarang memiliki lahan di daerah dengan ketinggian di atas 1000 meter sehingga Kopi Arabika kurang berkembang dibandingkan dengan Kopi Robusta.

"Mengingat Kota Bandung lahan jarang daerah dengan ketinggian di atas 1000 meter tergolong jarang, maka perkembangan kopi Arabika menjadi terbatas. Komoditas kopi Robusta cocok ditanam di Kota Bandung, maka jenis kopi Robusta ini ditanam di wilayah Kota Bandung," jelas Gin Gin.