Bisnis
Teknologi Digital Bawa Komunitas Difabel pada Situasi Kondusif & Inklusif
Perkembangan teknologi saat ini mengarah ke serba digital. Dalam konteks universal, jika tidak mengikutinya maka akan jauh tertinggal. Perkembangannya mempengaruhi semua orang. Baik difabel maupun non difabel. Sementara jumlah difabel di Indonesia sebesar 14,2 persen menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) atau 30.38 juta jiwa.
Di ranah digital, komunitas difabel memiliki hak dan peluang yang sama seperti halnya non difabel. Perkembangan teknologi digital dinilai Mardea Mumpuni dari Wahana Visi Indonesia mengarah pada situasi yang kondusif dan inklusif.
Walau komunitas difabel terpaksa harus beradaptasi dengan teknologi digital ketika awal pandemi dan sempat juga ada yang mengeluh kesulitan membuat email. Namun, kini komunitas difabel memiliki kesempatan mengakses teknologi digital. Mereka dapat menggunakan banyak software atau aplikasi yang ada saat ini.
“Komunitas disabilitas menjadi lebih punya akses, punya platform untuk berekspresi. Secara tidak langsung itu sangat membantu,” katanya dalam talkshow literasi digital “Menumbuhkan Kreativitas Digital Teman Difabel di Masa Pandemi” di Jakarta bulan Maret 2021.

Mardea Mumpuni mencontohkan bagaimana teman tuli saat ini bisa mengikuti pertemuan daring dengan software atau aplikasi yang bisa memunculkan teksnya. Lalu tuna netra dapat menggunakan TalkBack di Google. Ada Tune Map untuk tuna netra sehingga dapat mengakses jalan. Tuna netra juga dapat membuat podcast dan bisa mengedit sendiri.
Kelas-kelas digital untuk juga diciptakan bagi komunitas difabel. Seperti disampaikan Ketua Umum Siberkreasi Yosi Mukalu.
“Dua tahun belakangan ini kami menyelenggarakan kelas untuk difabel. Membuat konten positif, membuat podcast, webinar literasi digital. Kami juga melengkapi diri dengan ahli bahasa isyarat untuk menerjemahkan supaya teman-teman difabel mengerti isi acaranya,” ungkap Yosi Mukalu.
Dia mengaku senang bisa bersama komunitas difabel dalam kelas-kelas digital selama ini.
Selain itu, Yosi Mukalu berpendapat perkembangan teknologi digital saat ini membutuhkan kecerdasan dan kedewasaan digital. Yakni tidak sekadar menumbuhkan kemampuan digital tetapi melengkapinya dengan literasi digital. Mengingat hoaks, ujaran kebencian, pelanggaran privasi, penipuan, dan kejahatan digital lainnya bertebaran.
berita terkait
berita terpopuler
Artikel Lainnya

Hobi dan Hiburan
Tak Sampai Rp2 Juta! Redmi 10A Resmi Hadir di Indonesia
20 May 2022, 18:40
Xiaomi Indonesia secara resmi meluncurkan produk entry-level mereka yang terbaru dengan kehadiran Redmi 10A.

Bisnis
East Ventures Suntik Pendanaan Awal ke Startup Pendidikan MySkill
20 May 2022, 16:37
Startup yang berfokus meningkatkan skill para pencari kerja di Tanah Air, My Skill, disebut meraih pendanaan awal dari East Ventures.

Bisnis
Sampai 29 Mei 2022, Toys Kingdom Gandaria City Diskon Hingga 90%
20 May 2022, 14:36
Bagi Anda yang berniat membelikan mainan untuk buah hati maka bisa memanfaatkan momen Crazy Sale di Toys Kingdom Mall Gandaria City.

Berita Kawasan
CFD Akan Kembali Digelar di Wilayah Ibu Kota
20 May 2022, 11:34
Pemprov DKI Jakarta mengumumkan akan melakukan uji coba penerapan CFD alias Hari Bebas Kendaraan Bermotor di wilayahnya pada akhir pekan ini.