Ternyata Sistem Pembayaran Ini yang Dominasi Transaksi Fore Coffee

Setelah setahun eksis dengan brand yang menawarkan kopi olahan dari Arabica yang nikmat, Fore Coffee saat ini sudah mendapatkan tempat di hati para penikmat kopi. Apalagi dengan kombinasi teknologi yang dimanfaatkan dalam pemesanannya, Jadi tak bisa dipungkiri konsumen pun semakin dipermudah untuk mendapatkan satu cup kopi sehingga lebih cepat untuk melanjutkan aktivitasnya. Dipicu pemanfaatan teknologi ini, hal lain yang turut dipengaruhi adalah bagaimana sistem pembayaran yang mendominasi di Fore Coffee.

Sistem pembayaran di Fore Coffee menurut Co-Founder serta COO Fore Coffee Elisa Suteja sebenarnya bisa dilihat dari metode penjualannya. Di mana Fore Coffee pada dasarnya menerapkan tiga metode yang terdiri dari penjualan melalui aplikasinya, bekerjasama dengan food delivery dari platform ojek online, dan terakhir adalah pembayaran tunai.

[Baca Juga: Kerjasama dengan Airy, Fore Coffee Lebarkan Sayap Bisnisnya]

Dari tiga metode di atas, ternyata mayoritas konsumen lebih memilih memesan melalui aplikasi Fore Coffee dan platform dari ojek online sehingga sistem pembayaran yang mendominasi di setiap gerai kopinya sudah bersifat cashless. “Di store Fore yang banyak datang terus bayar pakai uang tunai itu sudah sangat-sangat ‘sempit’ sekali,” ujar Elisa pada sesi tanya-jawab konferensi pers Penandatanganan Kerjasama Fore Coffee & Airy di Citywalk Sudirman, Jln. K. H Mas Mansyur No.Kav 121, Jakarta Pusat (20/11/2019).

Menurut Elisa, pihaknya melihat pola transaksi cashless ini sebagai hal yang lumrah dilakukan masyarakat saat ini yang lebih memanfaatkan teknologi dalam proses penjualan dan pembelian. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya konsumen Fore Coffee yang memanfaatkan apps-nya. Ia menjelaskan, dari sejak awal peluncuran hingga kini, konsumen yang sudah terdaftar di aplikasi Fore Coffee meningkat pesat hingga saat ini sudah mencapai angka 1,5 juta registered user.

[Baca Juga: Mizzu Luncurkan Lip Cream Aroma Kopi Hasil Kolaborasi dengan Fore]

“Masyarakat Indonesia mungkin makin bisa mengadopsi teknologi yang dikembangkan teman-teman dan meningkatkan convenience juga,” imbuhnya.

Hal yang senada juga disampaikan Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca. Sekadar informasi, Wilson merupakan salah satu “otak” di balik berdirinya brand Fore Coffee. Menurutnya, saat ini sistem pembayaran di Fore Coffee sudah hampir murni bersifat non-tunai. Bahkan ia sempat berkelakar, kasir di Fore Coffee bisa kebingungan mencari kembalian jika ada yang membayar tunai karena mayoritas transaksinya sudah cashless.