Tidur Berlebihan Anda Berpotensi Memiliki Penyakit Narkolepsi

Kesehatan

Tidur Berlebihan? Anda Berpotensi Memiliki Penyakit Narkolepsi

Hipersomnia merupakan tanda awal memicu berbagai gangguan tidur. Salah satunya seperti penyakit narkolepsi. Narkolepsi merupakan penyakit tidur yang memiliki rasa kantuk yang berlebihan sehingga bisa dengan mudah tertidur di mana pun. Tentu penyakit ini sangat mengganggu produktivitas seseorang.

Melansir laman nhs.uk (27/11/2019). Penyebab terjadinya penyakit narkolepsi adalah karena kurangnya zat kimia otak yang disebut hypocretin (juga dikenal sebagai orexin) untuk mengatur pola tidur. Kekurangan itu diduga akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang bagian otak yang memproduksi hipocretin. Tetapi kurangnya hipocretin bukanlah satu-satunya penyebab penyakit ini.

Tidur Berlebihan Anda Berpotensi Memiliki Penyakit Narkolepsi

Masalah sistem kekebalan tubuh juga bisa menjadi penyebabnya. Antibodi dilepaskan oleh tubuh untuk menghancurkan organisme pembawa racun. Ketika antibodi secara keliru menyerang sel dan jaringan yang sehat, maka respons tersebut dikenal sebagai autoimun. Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena narkolepsi atau menyebabkan masalah autoimun, di antaranya:

  • Kesalahan genetik bawaan
  • Perubahan hormon, termasuk yang terjadi selama masa pubertas atau menopause
  • Stres psikologis
  • Perubahan pola tidur yang tiba-tiba
  • Infeksi, seperti flu babi atau infeksi streptokokus
  • Memiliki Pandemrix vaksin flu

[Baca Juga: Klinik Gangguan Tidur di RS Mitra Kemayoran]

Tidur terdiri dari siklus aktivitas otak yang berbeda yang dikenal sebagai gerakan mata tidak cepat (NREM) dan gerakan mata cepat (REM). Selama tidur REM, aktivitas otak Anda meningkat dan Anda mungkin bermimpi. Tidur normal dimulai dengan 3 tahap tidur NREM pada awalnya, diikuti oleh periode singkat tidur REM. NREM dan tidur REM kemudian berganti sepanjang malam. Selama bagian akhir malam, tidur REM lebih menonjol.

Jika Anda mengalami narkolepsi, pola ini jauh lebih terfragmentasi dan Anda dapat bangun beberapa kali di malam hari. Anda mungkin juga mengalami tidur REM jauh lebih awal dari biasanya setelah tertidur, dan efek dari tidur REM, seperti bermimpi dan kelumpuhan, saat Anda masih sadar.

[Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Melepas Bra Saat Tidur]

Seseorang yang memiliki narkolepsi juga bisa disebabkan hipocretin setelah, cedera kepala, tumor otak, multiple sclerosis (MS)dan radang otak.

Bagi para penderita penyakit narkolepsi bisa saja sembuh dengan mengubah pola hidup termasuk jadwal tidur yang bisa diatur. Namun, bila penyakit ini tidak bisa diatasi, sebaiknya periksalah ke dokter untuk mendapatkan resep obat sebagai penanganannya.


Read More

Artikel Lainnya

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad.jpg

Hobi dan Hiburan

Dari Hobi Hingga Sukses Jadi Atlet Offroad, Inilah Sosok Sudirman Arsyad

23 March 2023, 18:17

Mengejar passion yang hadir dari hobi tampaknya menjadi gambaran yang tepat untuk sosok atlet offroad Tanah Air, Sudirman Arsyad.

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program In i.jpg

Bisnis

Sambut Kehadiran Bulan Suci, ruparupa Gelar Program Ini

21 March 2023, 11:48

Melalui kampanye BerKah Ramadan, ruparupa gelar beragam promo untuk mendukung konsumennya dalam menyambut bulan suci yang sebentar lagi tiba.

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 202 3.jpg

Hobi dan Hiburan

Tiga Band Ini Sukses Ajak Nostalgia Hits Tahun 2000an di JCW 2023

20 March 2023, 14:47

Para penggemar musik di era tahun 2000an awal berhasil diajak bernostalgia menyanyikan lagu-lagu hits dari Samsons, Yovie & Nuno, serta D’Masiv di acara JCW 2023.

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syaria h.jpg

Bisnis

Digitalisasi Asuransi Syariah, Astralife Hadirkan Produk Flexi Life Protection Syariah

17 March 2023, 10:29

Dalam rangka mendukung umat Muslim milenial yang menggunakan produk sesuai syariah, Astralife menghadirkan produk Flexi Life Protection Syariah di ranah digital.


Comments


Please Login to leave a comment.