Tiga Perawat Diusir dari Indekos, Pemkot Surakarta Laporkan Pemiliknya

Diskriminasi terhadap tenaga medis di tengah pandemi COVID-19 kembali terjadi. Di Solo, tiga perawat yang bekerja di RSUD Bung Karno Surakarta diusir dari indekosnya.

Sang pemilik yang berprofesi sebagai bidan itu beralasan suaminya memiliki masalah kesehatan sehingga takut tertular virus Corona. Imbas dari adanya insiden tersebut, Pemerintah Kota Surakarta turut turun tangan dengan melaporkan pemilik indekos.

"Saya laporkan hari ini ke Polres Sukoharjo agar tidak terulang di daerah lain," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, dilansir dari antaranews.com (29/4/2020).

Rudyatmo mengatakan dirinya prihatin atas insiden tersebut. Apalagi pelakunya juga merupakan tenaga medis.

Menurutnya, insiden ini tak mencerminkan sikap sebagai warga negara Indonesia. Saat ini, laporan sedang tahap proses penyusunan.

"Baru kami susun untuk melaporkan kronologis sepihak untuk disampaikan ke kepolisian. Hari ini kami sampaikan ke Polres Sukoharjo, yang melaporkan dokter rumah sakit," tuturnya.

[Baca Juga: Mal di Solo Optimalkan Layanan Pesan-Antar Selama Pandemi COVID-19]

Pasca adanya insiden ini, Rudyatmo mengatakan kini banyak orang yang menawarkan rumahnya untuk menjadi rumah singgah bagi tenaga medis.

Sementara itu, pemilik indekos, Siti Mutmainah memberikan klarifikasi atas insiden ini. Dia mengaku telah meminta tiga perawat untuk tidak lagi menghuni indekosnya karena khawatir dengan kesehatan sang suami.

Dia mengaku tidak bermaksud untuk mengusir ketiganya. Dikatakannya bahwa dirinya meminta para perawat tersebut untuk mencari tempat yang lebih aman.